Guru Besar Universitas Indonesia, Rhenald Kasali mengungkapkan keresahannya terhadap fenomena tersebut. Menurutnya, pergantian kurikulum yang terhitung cepat ini membuat para guru kerap kali merasa kebingungan
Sebab, belum sempat memahami dan menguasai satu kurikulum, namun sudah harus berganti ke kurikulum baru. "Guru, kenapa sekarang jadi bingung? Setelah saya lihat-lihat, pertanyaan mereka kurang lebih sama. Pak, bagaimana tentang kurikulum ini? Saya belum selesai dengan kurikulum ini, sekarang sudah diganti dengan yang baru," kata Rhenald dikutip dari akun Instagram pribadinya, @rhenald.kasali, Rabu, 30 April 2025.
Ia menyoroti bahwa sejak 2004 hingga 2024, Indonesia telah menerapkan enam kurikulum berbeda. Pergantian itu berlangsung nyaris setiap bergantinya kabinet atau menteri, seolah pendidikan hanya bergantung pada arah kebijakan jangka pendek.
6 kurikulum selama 20 tahun terakhir
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) – 2004
Diterapkan secara nasional pada 2004, KBK menjadi titik awal reformasi pendidikan yang menekankan pada penguasaan kompetensi, bukan sekadar penguasaan materi. Kurikulum ini mendorong siswa agar mandiri, kreatif, dan mampu memecahkan masalah dalam konteks nyata. Namun, pelaksanaannya menghadapi hambatan karena keterbatasan pemahaman guru dan kurangnya kesiapan infrastruktur sekolah.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) – 2006
Sebagai penyempurnaan dari KBK, KTSP mulai berlaku pada tahun ajaran 2006/2007. Kurikulum ini memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyusun silabus sesuai kebutuhan lokal, sementara pemerintah menetapkan standar isi dan kompetensi lulusan. Meski dinilai lebih kontekstual, KTSP tetap menemui kendala terutama dalam kapasitas guru menyusun perangkat ajar secara mandiri.3. Kurikulum 2013 (K-13) – 2013
Diluncurkan untuk memperkuat pendidikan karakter dan mengintegrasikan pendekatan saintifik 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan), Kurikulum 2013 menyeimbangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sayangnya, pelaksanaan awalnya dinilai terburu-buru dan belum merata di seluruh wilayah, sehingga menuai kritik dari berbagai pihak.4. Kurikulum Darurat – 2020
Kurikulum ini hadir di tengah pandemi COVID-19 sebagai bentuk adaptasi terhadap pembelajaran jarak jauh. Melalui SKB 4 Menteri, Kurikulum Darurat menyederhanakan kompetensi dasar agar guru dan siswa dapat fokus pada materi esensial. Sekolah pun diberikan fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai situasi masing-masing. Pendekatan ini cukup membantu proses belajar di masa krisis.Baca juga: Soal UTBK-SNBT 2025 Diyakini Cocok untuk Siswa Kurikulum Merdeka dan K13 |
5. Kurikulum Merdeka – 2022
Pertama kali dikenalkan lewat Program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan, Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta penguatan karakter melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Guru diberikan ruang lebih luas dalam merancang pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. Struktur kurikulum dibuat lebih sederhana, dan proses belajar lebih fleksibel.6. Kurikulum Nasional – 2024
Setelah melalui masa transisi dan evaluasi, Kurikulum Merdeka resmi dijadikan kurikulum nasional melalui Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Kurikulum ini wajib diterapkan di seluruh jenjang pendidikan dan menekankan pembelajaran yang adaptif, kontekstual, dan berbasis proyek. Fokus utamanya adalah membentuk pelajar yang berkarakter, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global.Melihat kenyataan ini, Rhenald menilai bahwa pendidikan Indonesia seperti kehilangan arah jangka panjang. "Negeri ini harus mempunyai strategi jangka panjang. Membangun suatu bangsa itu tidak boleh hanya seusia kabinet. Kita saling menghentikan, saling mengganti, itu mencerminkan bahwa kita bukan pendidik sejati," tegasnya.
Ia juga menyampaikan pertanyaan soal ketidakjelasan arah kurikulum kerap muncul dalam forum diskusi mingguan Ngobras (Ngobrol Bareng Santai) yang ia selenggarakan di Rumah Perubahan. "Bagaimana mau mengajar berkualitas kalau tidak paham kurikulumnya? Kalau tidak tahu apa yang harus dilakukan?" tutup Rhenald. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id