Kurikulum nasional yang dimaksud adalah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. "Secara tes tidak ada perbedaan karena memang kita menerapkannya yang instrumen yang sama untuk kedua kurikulum tersebut," kata Tjitjik dalam Konferensi Pers UTBK-SNBT 2025 secara daring, Rabu, 23 April 2025.
Dia meyakini kemampuan siswa yang menerapkan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013 sama. Sehingga, secara prinsip tak akan ada perbedaan yang dialami peserta.
"Jadi, proporsi sekolah yang menerapkan kurikulum K13 dengan sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka itu tingkatnya more or less itu sama," tutur Tjitjik.
UTBK-SNBT 2025 resmi dimulai hari ini, Rabu, 23 April hingga 3 Mei 2025. Pendaftar UTBK-SNBT 2025 mencapai 860.975 peserta dengan kursi yang diperebutkan sesuai dengan daya tampung SNBT sebesar 259.564.
UTBK diselenggarakan di 74 Pusat UTBK PTN dan 32 Sub Pusat UTBK PTN, sembilan di antaranya berada di pulau terluar seperti Karimun, Mentawai, Natuna, Aru, dan Tanimbar.
Berbeda dari tahun sebelumnya, UTBK 2025 hanya digelar sebanyak 1 gelombang dengan 20 sesi reguler (sesi 1–sesi 20) dan 3 sesi tambahan (sesi 21–sesi 23) yang hanya dilaksanakan di beberapa Pusat UTBK. Setiap hari, UTBK-SNBT diadakan dalam 2 sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang.
Seperti tahun sebelumnya, UTBK-SNBT 2025 mengukur kemampuan dasar dan nalar peserta melalui soal Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Penalaran Matematika.
Materi ujian dirancang untuk menjaring calon mahasiswa Indonesia terbaik yang siap bersaing secara global di masa depan. Hasil seleksi UTBK-SNBT 2025 akan diumumkan pada 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News