Ilustrasi sampah. DOK Lampost/Putri Purnama
Ilustrasi sampah. DOK Lampost/Putri Purnama

Teknologi Leisa dan Petasol, Kunci Energi dan Pangan Berkelanjutan

Renatha Swasty • 01 Januari 2025 11:04
Jakarta: Ketahanan energi dan pangan menjadi tantangan besar di tengah perubahan iklim dan peningkatan sampah plastik. BRIN bersama BRIDA Jawa Tengah dan Kota Semarang mengembangkan teknologi Leisa dan Petasol untuk menjawab masalah itu.
 
BRIN mengembangkan teknologi yang mendukung pertanian berkelanjutan tanpa bahan kimia sintetis, seperti Leisa. Sementara itu, Petasol mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar solar.
 
Yuk kita kenalan lebih jauh dengan Leisa dan Petasol dikutip dari akun Instagram @brin_indonesia:

Leisa

LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) adalah metode pertanian yang mengutamakan penggunaan bahan kimia sintetis dalam jumlah yang sangat minim. Beberapa hasil yang diperoleh dari penerapan Leisa antara lain:
  1. Penggunaan input rendah
  2. Pertanian berkelanjutan
  3. Lingkungan yang tetap lestari
  4. Ekosistem yang terjaga
  5. Pendekatan lokal dan terintegrasi
Dengan teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan oleh BRIN, lahan yang kurang produktif, seperti lahan salin atau lahan tidur, dapat diubah menjadi lahan produktif. Contohnya, peningkatan produksi bawang merah di lahan tidur perkotaan dan penanaman padi di lahan salin di pesisir utara, yang sering terdampak intrusi air laut.
 
Baca juga: Ini Lho Cara Dukung Pembangunan Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
 

Petasol

Punya sampah plastik? Jangan dibuang begitu saja! Dengan teknologi Petasol, plastik diubah menjadi bahan bakar. Ini menjadikannya solusi bagi masalah sampah plastik yang semakin meningkat.

Teknologi ini memberikan beberapa manfaat, seperti menyediakan energi alternatif ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mendukung ketahanan energi berkelanjutan.
 
BRIN bekerja sama dengan masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak untuk mengurangi limbah, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pencapaian SDGs untuk Indonesia yang berkelanjutan.
 
Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Nugroho Adi Sasongko, menyebut dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular dapat mendukung 17 pilar Sustainable Development Goals (SDGs). Hal itu melalui pelestarian sumber daya alam, pengurangan limbah, dan peningkatan ketahanan ekonomi.
 
"Pendekatan ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan produk berbasis sumber daya lokal, terutama di kawasan pesisir yang rentan terhadap perubahan iklim,” ujar Nugroho.
 
BRIN menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan energi dan pangan berkelanjutan dengan pengembangan teknologi Leisa dan Petasol. Kolaborasi ini bertujuan mengurangi limbah, menciptakan lapangan kerja, dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
 
Ayo dukung perubahan positif ini untuk Indonesia yang lebih mandiri dan ramah lingkungan! (Nanda Sabrina Khumairoh)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan