Deputi Bidang Sistem dan Informasi Kearsipan serta Penasehat APTIPARI, Andi Kasman. DOK UI
Deputi Bidang Sistem dan Informasi Kearsipan serta Penasehat APTIPARI, Andi Kasman. DOK UI

Arsip Tak Sekadar Kumpulan Dokumen, Berperan Capai SDGs

Renatha Swasty • 25 Oktober 2024 16:44
Jakarta: Teknologi digital telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk pengelolaan arsip. Deputi Bidang Sistem dan Informasi Kearsipan serta Penasehat APTIPARI, Andi Kasman, menyebut arsip kini bukan sekadar kumpulan dokumen, tetapi memiliki peran penting dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
Hal itu disampaikan dalam kuliah umum bertema “Peran Kearsipan dalam Pembangunan Berkelanjutan: Transformasi Kearsipan” yang diselenggarakan oleh Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (APTIPARI). 
 
Andi menilai teknologi modern, termasuk kecerdasan buatan (AI) memegang peran signifikan dalam menjaga relevansi arsip di tengah perubahan global yang cepat. Kearsipan memiliki hubungan yang erat dengan beberapa tujuan dari SDGs yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kearsipan, yang selama ini dikenal sebagai kegiatan penyimpanan data dan informasi sejarah, kini bertransformasi menjadi kunci penting dalam mendukung SDGs, khususnya dalam memastikan akses informasi yang luas dan berkelanjutan,” ujar Andi melalui keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 25 Oktober 2024.
 
Andi juga menekankan pentingnya arsip dalam mendukung berbagai SDGs. Termasuk, perencanaan kota berkelanjutan (SDGs 11) dan pemantauan perubahan iklim (SDGs 13).
“Arsip bukan hanya sekedar catatan masa lalu, tetapi juga jembatan untuk membangun masa depan yang lebih baik,” kata dia.
 
Dia juga menyoroti kemajuan teknologi, khususnya dalam digitalisasi arsip. Berdasarkan data Global Digital Report 2024, dengan 5,44 miliar pengguna internet di seluruh dunia, teknologi menjadi alat penting untuk mendukung akses informasi yang cepat dan luas.
 
“AI menjadi salah satu inovasi terbesar dalam pengelolaan arsip, dari digitalisasi arsip hingga preservasi arsip yang rentan rusak. Bahkan dalam kasus Undang-Undang Kebebasan Informasi di Amerika Serikat, AI digunakan untuk menyunting informasi pribadi secara otomatis,” tutur dia.
 
Andi juga membahas implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBNE) yang bertujuan mempercepat transformasi kearsipan ke sistem elektronik. Menurutnya, SPBNE mendukung tata kelola arsip yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
 
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, menyampaikan pentingnya mengintegrasikan teknologi dalam dunia pendidikan arsip. “Dengan memanfaatkan teknologi modern seperti AI dan terus memperkuat tata kelola kearsipan, kita dapat memastikan bahwa arsip tetap relevan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,” kata dia.
 
Acara ini diharapkan menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam dunia kearsipan. Padang juga menggarisbawahi pentingnya jejaring antarperguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di bidang ini.
 
Baca juga: Lewat Sejarah, Indonesia-Rusia Perkuat Kemitraan Masa Mendatang 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan