Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Ini Lho Cara Dukung Pembangunan Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan

Eko Nordiansyah • 28 November 2024 16:10
Jakarta: Peruri mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan dalam setiap langkah strategis perusahaan. Dengan tetap berfokus pada prinsip keberlanjutan, Peruri menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan di setiap aspek operasionalnya guna mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
 
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Peruri Fajar Rizki mengatakan, Peruri selalu mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan dalam setiap langkah strategis perusahaan. Hal ini dituangkan pada laporan keberlanjutan yang terjaga kualitas dan kredibilitasnya, sehingga lebih transparan dan akuntabel.
 
Peruri juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas melalui laporan keberlanjutan yang sesuai dengan standar internasional Global Reporting Initiative (GRI) dan peraturan OJK. Bahkan Peruri mendapatkan penghargaan Silver Rank dalam The 20th Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024.

“Penghargaan Peruri di bidang laporan keberlanjutan ini diperkuat oleh komitmen yang tinggi dari perusahaan yang senantiasa mendorong penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di lingkungan perusahaan,” kata Fajar dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 November 2024.
 
Baca juga: Enggak Cuma Inovasi, Penerapan SNI Juga Penting bagi Bisnis

 
Pada tahun buku 2023, Sustainability Report Peruri mengusung tema “Safeguarding Sovereignty in the Digital Era”, yang menegaskan peran mengawal kedaulatan dalam transformasi digital Indonesia. Peruri juga mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
 
“Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor 3 Tahun 2023, di mana Kementerian BUMN mewajibkan setiap BUMN memasukkan unsur keberlanjutan dalam rencana bisnis mereka, mencakup aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola,” ujar dia.
 
ASRRAT 2024 diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) melibatkan 70 organisasi perusahaan dan institusi. Penilaian didasarkan pada standar seperti GRI Standards, Sector Standards Disclosure, Assurance Engagement AA1000 Tipe 2 dan/atau ISAE 3000, SDG’s Compass, serta standar internasional lainnya.
 
“Praktik pelaporan berkelanjutan di Indonesia dengan penerapan standar pelaporan global dan berkualitas semakin menunjukkan transformasi yang signifikan. Tidak hanya dalam negeri, sejumlah perusahaan dari Filipina, Bangladesh, Rusia, dan Australia juga turut berpartisipasi,” kata Ketua NCCR Ali Darwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan