They probably spoke in Aramaic here. (The Last Supper/Leonardo Da Vinci, 1495-1498)
They probably spoke in Aramaic here. (The Last Supper/Leonardo Da Vinci, 1495-1498)

Apa Itu Aramaik? Bahasa Ibu Yesus Kristus yang Hampir Punah

Riza Aslam Khaeron • 24 Desember 2024 14:33
Jakarta: Aramaik adalah salah satu bahasa Semit yang memiliki sejarah panjang dan kompleks. Bahasa ini memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya dunia, terutama karena digunakan oleh Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari dan pengajarannya.
 
Namun, apa sebenarnya Aramaik, bagaimana sejarahnya, dan bagaimana pengaruhnya tetap terasa hingga saat ini?
 

Sejarah Aramaik

Apa Itu Aramaik? Bahasa Ibu Yesus Kristus yang Hampir Punah
Gambar: Peta Kerajaan Neo-Asyur di tingkat kejayaan. (Morningstar1814)
 
Aramaik pertama kali muncul sekitar abad ke-11 SM di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Suriah. Digunakan oleh orang-orang Aram, sebuah kelompok Semit, rumpun bahasa yang sama dengan bahasa Arab dan Ibrani.

Bahasa ini menyebar ke seluruh wilayah Mesopotamia, Levant, Anatolia, dan Arabia Timur. Pada masa Kekaisaran Neo-Asyur (911–608 SM), Aramaik diadopsi sebagai bahasa administrasi, menggantikan Akkadia, bahasa asli bangsa Asiria di Mesopotamia.
 
Deportasi besar-besaran yang dilakukan oleh Kekaisaran Asiria membantu penyebaran bahasa ini, menjadikannya lingua franca dunia kuno.
 
Pada masa Kekaisaran Akhemeniyah (550–330 SM), Aramaik digunakan sebagai bahasa administrasi resmi oleh Raja Darius I, menghubungkan berbagai budaya melalui surat-surat resmi yang ditulis dalam bahasa ini.
 
Namun, invasi Aleksander Agung pada abad ke-4 SM membawa bahasa Yunani, yang mulai menggantikan Aramaik sebagai bahasa utama perdagangan dan budaya.
 
Pada abad ke-7 M, muncul Kekhalifahan Rasyidin yang memperkenalkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi, mempercepat penurunan penggunaan Aramaik dalam kehidupan sehari-hari.
 
Kini, bahasa tersebut terfragmentasi menjadi berbagai dialek seperti Neo-Aramaik, Suryani, dan Mandaik, yang hanya digunakan oleh komunitas kecil.
 

Pusat Pelestarian: Desa Maaloula

Apa Itu Aramaik? Bahasa Ibu Yesus Kristus yang Hampir Punah
Foto: Desa Maaloula di Suriah. (Raki_Man)
 
Maaloula, sebuah desa di Suriah, menjadi salah satu tempat terakhir di mana Aramaik Barat masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari.
 
Bersama desa Jubb'adin dan Bakh'a, Maaloula dikenal sebagai pusat keagamaan dengan situs-situs penting seperti Biara Mar Sarkis dan Biara Santa Thekla.
 
Maaloula tidak hanya menjaga bahasa tetapi juga tradisi keagamaan yang melibatkan doa dan nyanyian dalam Aramaik. Upaya pelestarian dilakukan melalui dokumentasi bahasa dan penggunaan Aramaik dalam liturgi.
 

Dialek Galilea: Bahasa Yesus

Apa Itu Aramaik? Bahasa Ibu Yesus Kristus yang Hampir Punah
Foto: The Passion of the Christ. (IMDb)
 
Yesus Kristus diyakini berbicara dalam dialek Aramaik Galilea, varian dari Aramaik Barat yang digunakan oleh komunitas Yahudi di Galilea dan Yudea pada abad pertama Masehi. Dialek ini memiliki pelafalan guttural yang lebih lemah dibandingkan Aramaik Yudea.
 
Film The Passion of the Christ karya Mel Gibson membawa perhatian pada penggunaan Aramaik kuno, yang direkonstruksi berdasarkan penelitian linguistik oleh pakar bahasa Semit.
 
Film ini memberikan gambaran autentik tentang bahasa yang digunakan pada zaman Yesus, menghidupkan kembali nuansa sejarah dan spiritualitas bahasa tersebut.
 

Budaya Asiria dan Aramaik

Apa Itu Aramaik? Bahasa Ibu Yesus Kristus yang Hampir Punah
Foto: Orang-orang Asiria dan bendera mereka (kanan). (Afin Hamid/AFP)
 
Aramaik memainkan peran sentral dalam budaya Asiria, salah satu kelompok etnis tertua di dunia.
 
Meskipun Kekaisaran Neo-Asyur runtuh pada 609 SM, komunitas Asiria tetap mempertahankan tradisi dan bahasa mereka. Kerajaan semi-otonom seperti Hatra, Adiabene, dan Osroene memadukan tradisi Asiria dengan pengaruh Helenistik dan Romawi.
 
Dalam konteks agama, komunitas Asiria menjadi salah satu yang pertama menerima Kekristenan. Gereja Timur dan Gereja Ortodoks Suryani menggunakan Suryani, varian Aramaik, sebagai bahasa liturgis.
 
Hingga kini, komunitas Asiria terus memainkan peran penting dalam pelestarian Aramaik, baik sebagai identitas budaya maupun bahasa spiritual. Mereka menggunakan Aramaik untuk upacara keagamaan, festival budaya, dan pendidikan komunitas.
 
Apa Itu Aramaik? Bahasa Ibu Yesus Kristus yang Hampir Punah
Foto: Deportasi Asiria oleh Utsmaniyah. (The Armenian Genocide Institute Foundation)
 
Namun, perjalanan sejarah komunitas Asiria tidak terlepas dari tragedi seperti Sayfo, atau genosida Asiria, yang terjadi selama Perang Dunia I.
 
Tragedi ini menyebabkan pembantaian massal dan deportasi komunitas Asiria di wilayah Anatolia Tenggara dan Azerbaijan Persia oleh kekuatan Utsmaniyah serta sekutu lokal mereka.
 
Sayfo tidak hanya mengurangi populasi Asiria secara drastis tetapi juga memengaruhi keberlanjutan tradisi Aramaik di banyak wilayah.
 
Hingga kini, diaspora Asiria terus berupaya menjaga warisan budaya dan bahasa mereka di tengah tantangan globalisasi dan asimilasi.
 
Aramaik adalah bahasa yang menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan spiritual. Sebagai bahasa ibu Yesus Kristus dan lingua franca dunia kuno, Aramaik memiliki dampak besar yang masih terasa hingga hari ini.
 
Meskipun terancam punah, upaya pelestarian terus dilakukan untuk menjaga warisan ini tetap hidup sebagai bagian dari peradaban manusia.
 
Keunikan dan pentingnya bahasa ini mengingatkan kita akan kekuatan budaya dan bahasa dalam membentuk identitas serta sejarah umat manusia.
 

Baca Juga:
Sosok Chen Yan Xiang: Tionghoa Asal Jawa yang Pernah ke Jepang dan Korea Abad Pertengahan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan