Saat gerhana total terjadi, Bulan akan tampak berwarna merah sehingga dijuluki blood moon atau “bulan darah”. Mengapa Bulan bisa tampak merah saat gerhana?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram resminya, @infobmkg menjelaskan penyebab fenomena ini. Gerhana bulan total terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat pada satu garis lurus.
Pada posisi ini, Bumi berada di tengah sehingga cahaya Matahari yang seharusnya sampai ke Bulan terhalang sepenuhnya oleh bayangan inti Bumi, yang dikenal sebagai umbra. Uniknya, pada puncak gerhana bulan, permukaan Bulan tidak sepenuhnya menghilang dari pandangan, melainkan berubah warna menjadi merah tua. Warna ini muncul karena cahaya Matahari masih bisa mencapai Bulan setelah melewati atmosfer Bumi.
Atmosfer Bumi memiliki sifat membiaskan dan menyaring cahaya. Saat cahaya Matahari melewatinya, gelombang cahaya pendek seperti biru dan hijau lebih banyak terhambur ke berbagai arah. Sementara itu, cahaya merah dengan gelombang lebih panjang mampu menembus atmosfer dan mencapai permukaan Bulan. Proses inilah yang disebut dengan hamburan Rayleigh, dan menjadi alasan mengapa Bulan tampak merah darah saat gerhana bulan total terjadi.
Baca juga: Kenapa Bulan Bisa Berwarna Merah Saat Gerhana Total? Ini Jawabannya |
Pada peristiwa kali ini, gerhana bulan total berlangsung selama 1 jam 22 menit. Fase gerhana total dimulai sekitar pukul 00:30 WIB dan berakhir pada 01:53 WIB. Namun, sebenarnya keseluruhan proses gerhana jauh lebih panjang.
Awalnya, Bulan akan memasuki bayangan penumbra, lalu perlahan berubah menjadi gerhana sebagian, sebelum akhirnya mencapai puncak gerhana total. Setelah melewati fase totalitas, prosesnya berlanjut kembali ke gerhana sebagian, kemudian gerhana penumbra, hingga akhirnya Bulan kembali bersinar terang sebagai purnama utuh.
Berbeda dengan gerhana Matahari, gerhana bulan total tidak memerlukan kacamata khusus agar aman dilihat. Kamu dapat melihat gerhana bulan total dengan mata telanjang dan menikmatinya tanpa risiko berbahaya. Jika ingin melihat lebih jelas, kamu bisa menggunakan teropong atau teleskop sederhana untuk memperhatikan detail permukaan Bulan yang berubah warna secara perlahan.
Gerhana bulan total bukan hanya peristiwa astronomi biasa, tetapi juga merupakan pengingat betapa menakjubkannya alam semesta. Tak heran jika banyak orang mengabadikannya, karena bulan saat gerhana total benar-benar tampak memesona. (Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News