Jawabannya adalah seorang ilmuwan brilian bernama Anders Celsius. Yuk kita pelajari lebih dalam tentang sejarah termometer dan kontribusi besar yang diberikan oleh Anders Celsius.
Siapakah Anders Celcius?
Anders Celsius, seorang astronom asal Swedia, terkenal karena penemuan termometer dan pengusulan skala suhu yang dikenal dengan nama skala Celsius. Pada tahun 1742, ia menciptakan skala suhu yang memudahkan pengukuran suhu dengan dua titik referensi: titik didih air pada 100°C dan titik beku air pada 0°C. Penemuan ini menjadi dasar sistem pengukuran suhu yang kita gunakan hingga saat ini.Selain penemuannya di bidang termometer, Celsius juga seorang profesor astronomi di Universitas Uppsala dan melakukan perjalanan ke berbagai observatorium di Eropa. Ia juga aktif dalam penelitian aurora borealis dan berperan penting dalam pengukuran busur meridian di Lapland. Meskipun ia meninggal pada usia muda akibat tuberkulosis, kontribusinya dalam ilmu pengetahuan, terutama di bidang pengukuran suhu, tetap dikenang.
Asal Usul Termometer
Istilah termometer berasal dari kata Yunani "thermo" yang berarti panas, dan "meter" yang berarti pengukur. Sejak abad ke-16, konsep alat untuk mengukur suhu sudah ada. Ilmuwan Italia Galileo Galilei dianggap sebagai salah satu pencetus ide ini dengan menciptakan thermoscope, sebuah perangkat sederhana yang dapat menunjukkan perubahan suhu namun belum memiliki skala.Pada abad ke-17, ilmuwan seperti Daniel Gabriel Fahrenheit dan Santorio Santorio mengembangkan termometer lebih akurat. Fahrenheit menciptakan skala suhu dengan titik beku air di 32 derajat dan titik didih air di 212 derajat.
| Baca juga: 4 Macam Skala Suhu dan Cara Konversinya |
Meskipun skala ini populer, terdapat kelemahan dalam kesederhanaan dan penerapannya secara universal. Termometer modern yang digunakan saat ini merupakan hasil pengembangan dari penemuan-penemuan tersebut, dengan inovasi teknologi seperti termometer digital yang lebih presisi dan praktis.
Perubahan Skala Celcius
Skala Celsius awalnya berbeda dari yang kita kenal sekarang. Anders Celsius awalnya menetapkan 0 derajat sebagai titik didih air dan 100 derajat sebagai titik beku air. Namun, setelah kematiannya, rekan sejawatnya membalik skala tersebut untuk membuatnya lebih sesuai dengan praktik ilmiah dan intuisi, menjadikan 0 derajat sebagai titik beku air dan 100 derajat sebagai titik didih air pada tekanan udara standar.Termometer yang menggunakan skala ini awalnya disebut "termometer skala derajat Centigrade". Pada Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran ke-9 pada tahun 1948, nama skala ini diubah menjadi "derajat Celsius" untuk menghormati penemuan dan kontribusi besar Anders Celsius dalam dunia ilmiah.
Dampak Besar dalam Kehidupan
Termometer memiliki dampak besar dalam kehidupan sehari-hari. Di dunia medis, dokter menggunakannya untuk memantau suhu tubuh pasien. Dalam ilmu pengetahuan, termometer digunakan untuk mengukur suhu dalam berbagai eksperimen.Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, alat ini membantu melacak suhu dan cuaca. Skala Celsius yang dikembangkan oleh Anders Celsius memudahkan komunikasi suhu, khususnya dalam penelitian ilmiah. Sistem ini kini digunakan secara luas di seluruh dunia dan dianggap sebagai standar internasional.
Dari kisah Anders Celsius kita dapat belajar bahwa kegigihan dan rasa ingin tahu bisa membawa perubahan besar. Termometer hasil karyanya, kini menjadi alat yang sangat penting di berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga meteorologi.
Jadi, Sobat Medcom jangan ragu bermimpi besar dan terus belajar. Siapa tahu, suatu saat nanti nama kamu akan tercatat dalam sejarah sebagai penemu yang menginspirasi dunia. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
