Ilustrasi suhu. Unsplash.com
Ilustrasi suhu. Unsplash.com

4 Macam Skala Suhu dan Cara Konversinya

Medcom • 29 September 2022 20:12
Jakarta: Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Semakin tinggi suhu suatu benda, maka semakin panas benda tersebut, begitupun sebaliknya, karena suhu berkaitan erat dengan energi kinetik.
 
Suhu yang tinggi artinya molekul yang menyusun benda tersebut mempunyai rata-rata energi kinetik yang tinggi. Tidak hanya benda bergerak yang memiliki energi kinetik, tapi benda padat yang dalam keadaan diam juga memiliki energi kinetik.
 
Suhu panas atau dingin yang dirasakan sebenarnya adalah sensor kulit yang sedang menerima energi dari partikel-pertikel benda yang sedang disentuh. Jadi, rasa panas yang dirasakan sensor kulit, diproses dan dikirim ke otak. Tetapi bukan berarti panas atau dingin itu subjektif, karena ada alat pengatur suhu yang bernama termometer.

Termometer adalah pipa kecil panjang yang berisi alkohol atau air raksa. Cara melihat suhu di termometer adalah dengan mengecek di mana permukaan air raksa terhadap skalanya. Saat termometer dimasukan ke dalam air yang suhunya lebih tinggi dari suhu termometer, maka partikel air raksa akan bergetar lebih cepat dan memuai sehingga terlihat bergerak naik. Saat termometer dimasukkan ke dalam air mendidih, permukaan air raksa akan diam karena ketika air sedang mendidih, suhunya tidak naik meskipun energinya naik.
 
Terdapat empat skala pengukuran suhu secara universal, yakni skala Fahrenheit, Reamur, Celcius, dan Kelvin. Melansir laman Ruangguru, inilah penjelasan masing-masing skala suhu:

1. Skala Fahrenheit

Skala Fahrenheit dicetuskan oleh fisikawan asal Jerman bernama Daniel Gabriel Fahrenheit yang menemukan termometer alkohol 1709 dan termometer air raksa 1714. Pada awalnya, skala Fahrenheit menggunakan tiga titik referensi, temperatur antara air, es, dan garam sebagai 0o. Suhu air es (tanpa garam) 30º, dan suhu tubuh standar manusia 96º. Nah, dari sini dia mengukur air mendidih di angka 212ºF sementara air beku di angka 32º. Sehingga temperatur ini punya selang sebesar 180º.

2. Skala Reamur

Skala Reamur dicetuskan oleh Rene Antoine Ferchault de Reaumur yang membuat ketetapan titik beku air 0oR dan titik didih sebesar 80oR. Menurut Reamur, angka 80 itu gampang dibagi 2, jadi bisa 40, 20, 10, 5. Dibandingkan dengan angka 100 yang cuma bisa 2x dibagi 2.

3. Skala Celcius

Skala Celcius dicetuskan oleh Anders Celsius pada tahun 1742. Dia membuatnya ke dalam selang 100º. Dengan 0ºC sebagai titik beku air dan 100ºC sebagai titik didih.

4. Skala Kelvin

Skala Kelvin dicetuskan oleh Lord William Kelvin yang menggunakan konsep nol mutlak sebagai batas bawahnya. Suhu terendah di alam ini adalah suhu yang membuat semua gerakan molekul berhenti dan kita gak bisa mendeteksi adanya energi lagi. Maka titik beku air ada di 273,15K dan titik didihnya 373,15K.
 
Nah, jadi alasan adanya 4 skala suhu yang universal adalah karena ada 4 orang penemu andal. Walaupun terkesan berbeda, tapi sebenarnya tidak ada yang salah di antara mereka, mereka hanya menggunakan dasar pemikiran untuk kalibrasi yang berbeda saja. (Annisa Ambarwaty)
 
Baca juga: Bukan karena Aphelion, Ini Penyebab Suhu Lebih Dingin di Pagi Hari 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan