Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Tangani 'Krisis' Sektor Pariwisata, Kampanye Protokol Kesehatan Perlu Dikedepankan

Arga sumantri • 05 Oktober 2020 18:11
Jakarta: Pemerintah gencar mendorong sektor pariwisata Indonesia kembali menggeliat di tengah pandemi virus korona (covid-19). Salah satunya, dengan cara menggelontorkan daya miliaran rupiah bagi para pemengaruh (influencer) untuk ikut mempromosikan beragam lokasi wisata, mengingat pariwisata merupakan salah satu sektor yang menyumbang devisa negara terbesar di Indonesia
 
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran S. Kunto Adi Wibowo menyatakan, berdasarkan analisis mahadata (big data) di media sosial, marak terjadi percakapan warganet terkait langkah pemerintah untuk menangani sektor pariwisata di tengah pandemi. Ada yang merespons positif juga negatif.
 
"Sejak Agustus hingga September ada banyak percakapan negatif di media sosial di mana masyarakat bingung, hal apa yang sebenarnya harus dilakukan. Apakah pergi travelling atau tetap diam di rumah,” ungkap Kunto melalui siaran pers Unpad, Senin, 5 Oktober 2020.

Peneliti komunikasi dan media ini memaparkan, maraknya diskusi ini terungkap menyusul pemberitaan yang menyatakan adanya lonjakan kasus positif covid-19 di Bali pada September 2020. Ini akibat pembukaan kembali Bali sebagai destinasi wisata domestik oleh pemerintah setempat.
 
Sontak, kebijakan promosi pariwisata dengan memanfaatkan pemengaruh akhirnya menuai sentimen negatif di media sosial. Kunto menilai, program promosi wisata oleh pemengaruh untuk mengajak masyarakat berwisata di tengah pandemi merupakan kebijakan yang tidak tepat.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan