Mengenai Employer Peer, lanjut Rulli, ITS terus melakukan pendekatan ke para alumni dan pengguna alumni ITS untuk mendukung ITS dalam pemeringkatan internasional ini. Sementara untuk Academic Peer, dibutuhkan peran dosen yang tidak hanya untuk menjalin hubungan kembali dengan mitra akademik yang ada, melainkan juga memperluas jaringan baru, sehingga dapat menominasikan nama mitra akademik baru setiap tahunnya.
Selanjutnya mengenai aspek Faculty Student Ratio, diukur berdasarkan rasio dari jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa aktif. Serta aspek Indicator Citations per Faculty, dihitung berdasarkan rasio total seluruh sitasi yang didapat selama lima tahun dibagi dengan jumlah dosen.
Salah satu langkah yang diambil ITS adalah dengan upaya upgrading Tugas Akhir (TA). "Program ini diharapkan agar karya tugas akhir mahasiswa dapat ditingkatkan menjadi artikel yang bisa dipublikasi dalam jurnal internasional bereputasi," ungkapnya.
Baca: UI Masuk 300 Besar Kampus Terbaik di Dunia Versi QS WUR 2021
Secara keseluruhan aspek pada QS WUR 2022, ITS menempati peringkat 751-800 dunia dan peringkat ke-6 dari 16 perguruan tinggi Indonesia yang berpartisipasi. Terdapat 1.300 perguruan tinggi di seluruh dunia yang berpartisipasi. "Jumlah tersebut naik dari tahun lalu yang hanya sebanyak 1.002 perguruan tinggi," tuturnya.
Menurut dia, peringkat bukan sebuah tujuan. Tetapi, hanyalah sebuah tolok ukur agar dapat mengukur atau mengevaluasi hasil kinerja. Rulli berharap jika hasil dari pemeringkatan ini bisa memberikan pandangan terkait hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki ke depannya.
"Sehingga hasil pemeringkatan ini bisa menjadi masukan untuk perumusan kebijakan perguruan tinggi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News