Sekolah. DOK Medcom
Sekolah. DOK Medcom

Nasib PAS dan UAS Siswa Terdampak Banjir Sumatra, Mendikdasmen Serahkan ke Pemda

Ilham Pratama Putra • 08 Desember 2025 13:33
Jakarta: Memasuki pertengahan bulan Desember, siswa mulai menghadapi penilaian akhir semester (PAS) atau ujian akhir semester (UAS). Sementara itu, siswa jenjang akhir seperti kelas 6, 9 dan 12 akan menghadapi ujian akhir sekolah.
 
Ujian ini sudah masuk dalam kalender akademik Tahun Ajaran 2025/2026. Namun, kondisi berbeda bisa terjadi bagi siswa di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor.
 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan PAS dan UAS di wilayah terdampak banjir Sumatra dilaksanakan dengan penyesuaian. Ia menyerahkan pengaturannya di tingkat pemerintah daerah.

"Itu kami kondisi masing-masing daerah kan berbeda-beda, kondisi sekolah juga berbeda-beda sehingga kebijakan mengenai ujian atau tes akhir semester dan juga pembelajaran itu kami serahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan pemerintah daerah," kata Mu'ti ditemui di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025. 
 
Saat ini, pihaknya masih fokus terhadap pendirian sekolah darurat sebagai bantuan awal pendidikan kepada siswa terdampak. Termasuk, juga revitalisasi sekolah.  
 
"Kita masih terus melakukan pendataan," ujar Mu'ti.
 
Pihaknya juga akan menyampaikan data terbaru terkait kondisi sekolah terdampak bencana di Sumatra kepada Komisi X DPR RI. Karena itu, berbagai progres belum bisa disampaikan.
 
"Sekolah-sekolah kita yang mengalami kerusakan, baik kerusakan yang ringan, sedang maupun yang berat data-datanya belum bisa kami sampaikan karena masih terus kita update," tutur dia. 
 
Merujuk data Kemendikdasmen per Minggu, 30 November 2025, satuan pendidikan terdampak bencana di Provinsi Aceh berjumlah 310, Provinsi Sumut berjumlah 385, dan Provinsi Sumbar berjumlah 314 dengan total keseluruhan adalah 1.009. Rinciannya, Provinsi Aceh yaitu 57 PAUD, 91 SD, 55 SMP, 65 SMA, 34 SMK, 1 PKBM/SKB, dan 7 SLB. Lalu, Provinsi Sumut yaitu 76 PAUD, 199 SD, 92 SMP, 11 SMA, 6 SMK, dan 1 SLB. Sementara itu, Provinsi Sumbar yaitu 51 PAUD, 63 SD, 71 SMP, 20 SMA, 1 SMK, dan 8 SLB.
 
Kemendikdasmen telah memberikan bantuan dalam situasi darurat pemulihan. Pertama, tenda ruang kelas darurat yang terdiri atas 126 unit Tenda Ruang Kelas Darurat. Kedua, Paket Perlengkapan Belajar Siswa (School Kit) yang meliputi 10.200 paket school kit.
 
Ketiga adalah uang/pendanaan berupa Bantuan Peningkatan Mutu Pembelajaran senilai @ Rp25 juta/voucher, bantuan keuangan, dan Bantuan Operasional SPAB 20 Paket. Keempat adalah dukungan psikososial yaitu 2 paket bantuan senilai @ Rp50jt/paket untuk mendukung layanan dukungan psikososial bagi warga sekolah di daerah terdampak.
 
Kelima adalah buku teks dan nonteks dengan rincian 20.000 eksemplar buku teks, 15.000 eksemplar buku non teks, dan 50.000 eksemplar buku teks dan non teks akan dilakukan pengadaan. Keenam adalah program revitalisasi tahun 2026 yang diprioritaskan untuk daerah terdampak bencana.
 
Kemendikdasmen juga sedang mendata kebutuhan tenda darurat dan school kit, pembuatan grup Whatsapp per provinsi dan melibatkan mitra, menyiapkan dukungan psikososial paket uang untuk satuan pendidikan yang membutuhkan, rencana penggalangan bantuan donasi uang dari personal melalui QRIS yang sedang diproses dan pembuatan rekening bantuan maupun donasi yang dikumpulkan di masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan