"Sistem pencegahan kekerasan ini tidak pernah dilakukan secara serius. Satgas pun tidak berjalan dengan baik, dan tidak cukup dengan satgas-satgas saja," ujar Ubaid dalam diskusi publik di YouTube Sahabat ICW, Selasa, 22 Oktober 2022.
Ubaid mengatakan sistem yang dibentuk saat ini belum mampu mendeteksi kekerasan di sekolah. Bahkan, tidak ada alur jelas cara menangani kekerasan di sekolah.
"Apalagi selama ini kasus terjadi karena ada relasi kuasa di sekolah, kegiatan sekolah tertutup dan sebagainya," tutur dia.
Buktinya, kata dia, kekerasan di sekolah masih tumbuh subur. Sepanjang 2024, terdapat 293 kasus kekerasan terjadi di sekolah.
"Tren kekerasan di sekolah ini masih berlanjut dan sudah menunjukkan 293 kasus," ujar Ubaid.
Data yang dihimpun sebesar 42 persen kekerasan yang terjadi di sekolah adalah kekerasan seksual. "Kami melihat tidak ada tren penurunan kasus kekerasan di sekolah," tutur dia.
Baca juga: Lemahnya Pengawasan Penggunaan Gawai Jadi Pemicu Kekerasan Antar Pelajar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News