Acara yang masuk dalam rangkaian Pekan Untuk Sahabat Karakter (PUSAKA) 2024 ini fokus pada upaya pencegahan perundungan di sekolah. Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila, menekankan pentingnya langkah konkret mengatasi perundungan di sekolah.
"Program Roots tidak hanya memberikan pelatihan kepada guru untuk mencegah perundungan, tetapi juga telah memberdayakan 173.240 agen perubahan di kalangan siswa untuk turut berperan aktif," kata Adlin dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 8 Oktober 2024.
Dia menuturkan survei U-Report 2022 menunjukkan 42 persen peserta didik merasakan dampak positif dari program ini. Sementera itu, 32 persen melaporkan penurunan kasus perundungan di sekolah mereka.
Adlin menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas pihak untuk memastikan program ini berkelanjutan dan terus berkembang. Program Pencegahan Perundungan Roots Indonesia, yang telah berjalan sejak 2021, merupakan hasil kolaborasi antara Kemendikbudristek dan UNICEF.
Program ini telah menjangkau 33.777 satuan pendidikan di 509 kabupaten/kota di 38 provinsi di Indonesia.
“Kita harus terus berupaya. Meski banyak sekolah sudah mengalami perubahan positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan setiap anak dapat belajar di lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan,” ujar Adlin.
Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami, menyampaikan Roots Day Nasional 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat dan memperluas dampak program ini. Roots Indonesia telah berhasil menciptakan agen-agen perubahan di sekolah-sekolah yang terlibat aktif dalam upaya mencegah perundungan.
“Program ini mengajak siswa bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam menyebarkan budaya positif dan menghentikan perundungan di sekolah. Kami berharap semakin banyak sekolah yang terlibat dalam program ini,” kata Rusprita.
Kepala Program Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Milen Kidane, mengingatkan meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, perundungan masih menjadi masalah yang meresahkan. Penting untuk terus menekankan pendekatan sekolah yang holistik.
"Setiap anggota sekolah-mulai dari siswa, guru, pemimpin sekolah, hingga orang tua-harus terlibat dalam upaya mencegah dan mengatasi perundungan," tegas dia.
Roots Day Nasional 2024 hadir sebagai ajang refleksi sekaligus penguatan komitmen bersama untuk menciptakan sekolah bebas kekerasan serta mendukung terciptanya lingkungan belajar aman dan inklusif bagi seluruh peserta didik. Acara dihadiri oleh 100 siswa agen perubahan dari Jakarta secara luring dan seluruh siswa agen perubahan secara daring dari seluruh Indonesia.
Rangkaian acara meliputi laporan kegiatan, pembukaan, podcast, serta deklarasi Sekolah Tanpa Kekerasan dari para agen perubahan yang didampingi oleh Kepala Puspeka Kemendikbudristek dan Kepala Program Perlindungan Anak UNICEF Indonesia.
Baca juga: Mengenali Tanda-tanda Anak Jadi Pelaku Bullying: Perilaku Agresif hingga Sering Langgar Aturan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News