Mengenali Tanda-tanda Anak Jadi Pelaku Bullying: Perilaku Agresif hingga Sering Langgar Aturan

Fatha Annisa

Minggu 08 September 2024 / 16:02

Jakarta: Bullying atau perundungan belakangan ini kian marak terjadi, terutama di lingkungan sekolah. Para orang tua diharapkan mampu mengenali tanda-tanda yang mengindikasi anak menjadi pelaku aksi tak terpuji ini.

Bullying adalah tindakan penindasan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan maksud menyakiti. Bullying dapat terjadi dalam bentuk verbal seperti penghinaan, hingga fisik misalnya penganiayaan.

Umumnya, orang tua diminta lebih peka terhadap sikap anak sehingga mengetahui apabila mereka menjadi korban perundungan. Lalu bagaimana jika anak Anda ternyata terlibat dalam perundungan, namun menjadi pelakunya?

Tanda-tanda Anak Jadi Pelaku Bullying

Mengetahui apakah anak menjadi pelaku bullying tak kalah penting. Orang tua bisa segera menasehati atau mengambil tindakan lain apabila tahu anaknya jadi pelaku perundungan, sehingga tindakan tersebut tidak terus-menerus menyiksa para korban.

Melansir laman SOA Psychological & Educational Support Center, berikut ini tanda-tanda anak mungkin jadi pelaku bullying:

1. Berperilaku Agresif

Orang tua perlu khawatir jika anak kerap menunjukkan perilaku agresif terhadap orang lain, contohnya sering kali atau tidak takut untuk memukul, mendorong, maupun berkata kasar. Perilaku seperti ini bisa menjadi tanda anak terlibat aksi perundungan.

2. Kurang Rasa Empati

Empati adalah sikap memahami perasaan, pikiran, serta pengalaman orang lain. Sifat empati melampau simpati, oleh karena itu orang yang memilikinya lebih peka terhadap situasi orang lain.

Anak yang tidak memiliki empati akan bersikap acuh tak acuh terhadap perasaan orang lain. Bahkan ketika melakukan kesalahan terhadap orang lain, mereka cenderung tidak merasa menyesal. Orang tua perlu mengambil tindakan jika anak bersikap seperti demikian.

3. Sering Melanggar Aturan

Anak yang secara konsisten mengabaikan aturan di rumah maupun sekolah menjadi pertanda mereka kurang memiliki rasa hormat terhadap otoritas. Sikap ini punya kecenderungan terhadap perilaku intimidasi.

4. Lingkungan Pertemanan Tidak Sehat

Lingkungan pertemanan nyatanya berpengaruh terhadap perilaku anak. Anak-anak yang senang bergaul dengan kelompok orang berperilaku negatif, lebih cenderung menjadi pelaku intimidasi dan bullying.

Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan sikap teman-teman anak terhadap anak Anda. Jika anak Anda ditakuti oleh anak-anak di sekitarnya, itu bisa menjadi indikasi mereka melakukan tindakan bullying.

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

(SUR)