Ilustrasi anak main ponsel. DOK Pexel
Ilustrasi anak main ponsel. DOK Pexel

Lemahnya Pengawasan Penggunaan Gawai Jadi Pemicu Kekerasan Antar Pelajar

Ilham Pratama Putra • 01 Oktober 2024 11:07
Jakarta: Kasus kekerasan, termasuk kekerasan seksual di lingkungan satuan pendidikan masih terus terjadi. Kurangnya pengawasan penggunaan gawai pada siswa disebut sebagai pemicu utama.
 
"Kita lihat pengawasan terhadap penggunaan gawai, pengawasan akses internet menjadi pemicu bagi anak-anak kita," kata Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim dalam siaran langsung di akun Instagram @fomo_fokusmedcom dikutip Selasa, 1 Oktober 2024.  
 
Satriwan menyebut lemahnya pengawasan penggunaan gawai terjadi di rumah dan sekolah. Sekolah juga tak lagi mengontrol penggunaan gawai selama kegiatan belajar mengajar.

"Pola pengajarannya serba permisif, serba membolehkan," tutur dia.
 
Padahal, banyak negara telah melarang dan membatasi penggunaan gawai di kelas. Termasuk, ada aturan ketat yang disosialisasikan kepada orang tua di rumah terhadap penggunaan gawai oleh anak.
 
"Karena dari situ ada dampak buruk terhadap perkembangan psikologi, emosi, dan sosiologi anak. Karena gawai membawa mereka pada akses konten bully, pornografi, bahkan judi online," ujar dia.
 
Satriwan menyebut ke depan perlu ada gerakan pembatasan masif dan teregulasi terkait penggunaan gawai dan akses internet bagi pelajar. Hal itu juga mesti diterapkan di sekolah.
 
Ia menilai anak yang mengakses konten pornografi dan perundungan semaki tinggi. "Ini data UNICEF yang menunjukkan ke kita jika anak-anak kita yang mengakses pornografi itu sudah tinggi termasuk cyber bullying," beber dia.
 
Baca juga: Sepanjang 2024, Kasus Kekerasan di Sekolah Paling Banyak Terjadi di Jenjang SMP

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan