Ilustrasi pengeras suara. DOK AFP/C Mahyuddin
Ilustrasi pengeras suara. DOK AFP/C Mahyuddin

Perbedaan Gaung dan Gema, Yuk Pahami dari Contoh hingga Manfaatnya!

Renatha Swasty • 20 Mei 2025 20:06
Jakarta: Pernahkah kamu berteriak di ruangan kosong atau di tengah perbukitan, lalu mendengar suara yang seolah kembali ke telinga? Yap, itu adalah contoh dari fenomena bunyi pantul yang dikenal sebagai gaung dan gema.
 
Meski terdengar serupa, keduanya memiliki perbedaan cukup mencolok, mulai dari waktu kemunculan suara hingga manfaatnya dalam kehidupan nyata. Dilansir dari kanal YouTube Halo Edukasi, berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan gaung dan gema yang mudah dipahami.

Apa itu gaung dan gema?

Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar sebelum suara aslinya selesai diucapkan. Akibatnya, suara terdengar tumpang tindih dan tidak jelas. Gaung biasanya terjadi di tempat-tempat sempit seperti aula kosong atau ruangan tanpa perabotan.
 
Sementara itu, gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah suara aslinya selesai. Karena muncul dengan jeda waktu, suara gema terdengar lebih jelas. Gema umumnya terjadi di tempat luas seperti perbukitan, lembah, atau stadion.

Perbedaan berdasarkan aspek fisik

1. Jarak dengan penghalang

Gaung terjadi ketika jarak antara sumber suara dan penghalang sangat dekat. Sementara itu, gema terjadi jika jaraknya cukup jauh.

2. Waktu kemunculan bunyi pantul

Gaung muncul sebelum suara asli selesai diucapkan, sedangkan gema muncul setelahnya.

3. Kejelasan suara

Gaung terdengar kabur karena suara asli dan pantulannya bertabrakan. Sebaliknya, gema terdengar lebih jelas karena tidak terjadi tumpang tindih.

4. Kecepatan pantulan suara

Karena jaraknya dekat, pantulan suara pada gaung terjadi lebih cepat. Pada gema, pantulan suara lebih lambat karena harus menempuh jarak yang lebih jauh.
 
Baca juga: Teori Ilusi Optik pada Kecepatan Cahaya, Prediksi Einstein 60 Tahun Lalu Berhasil Divisualisasikan
 

Contoh nyata: ruangan kosong vs alam terbuka

Bayangkan kamu berteriak “halo” di dalam ruangan kosong. Saat masih mengucapkan “lo”, suara “ha” mungkin sudah memantul kembali. Itulah gaung.

Sebaliknya, saat kamu berteriak “halo” di tengah perbukitan, kamu akan mendengar bunyi “halo” kedua beberapa detik setelah suara pertama selesai. Itulah gema.

Manfaat gema

Berbeda dari gaung yang cenderung mengganggu, gema justru memiliki manfaat besar dalam dunia kelautan. Salah satunya untuk mengukur kedalaman laut menggunakan prinsip pantulan gelombang suara.
 
Caranya, alat pemancar mengirimkan gelombang bunyi ke dasar laut. Setelah itu, gelombang akan memantul kembali dan waktu tempuhnya dicatat. Dengan data ini, kedalaman laut dapat dihitung menggunakan rumus fisika berikut:
 
S = ½ × V × T
 
Keterangan:
 
S = kedalaman laut (meter)
V = cepat rambat bunyi di air (m/s)
T = waktu tempuh gelombang pulang-pergi (detik)
 
Prinsip ini digunakan dalam teknologi SONAR (Sound Navigation and Ranging), yang dimanfaatkan oleh kapal selam, kapal riset, hingga eksplorasi dasar laut.

Gaung mesti diminimalkan

Berbeda dari gema yang bermanfaat, gaung bisa merugikan, terutama di tempat seperti bioskop. Jika tidak diatasi, gaung bisa mengganggu kejelasan dialog film. Oleh karena itu, bioskop biasanya dilengkapi dengan peredam suara di sekeliling ruangan untuk mengurangi efek gaung.
 
Memahami perbedaan gaung dan gema tak hanya penting untuk pelajaran fisika, tapi juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dari cara kerja suara di sekitar kita hingga pemanfaatannya dalam teknologi canggih, fisika menunjukkan betapa eratnya ilmu pengetahuan dengan kenyataan. (Antariska)
    
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan