Tradisi Pacu Jawi. DOK tanahdatar.go.id
Tradisi Pacu Jawi. DOK tanahdatar.go.id

Intip, 4 Tradisi dan Kearifan Lokal Minangkabau di Sumatera Barat

Renatha Swasty • 26 September 2025 09:51
Jakarta: Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu destinasi favorit oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Rumah bagi para tokoh bangsa seperti Bung Hatta, Buya Hamka, dan Tan Malaka ini tidak hanya memiliki keindahan alam memukau, tetapi juga kekayaan tradisi dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. 
 
Budaya Minangkabau menjadi daya tarik yang tak kalah memikat dibandingkan dengan kuliner khasnya. Penasaran tradisi apa saja yang menjadikan Sumatera Barat begitu istimewa? Yuk, simak empat tradisi dan kearifan lokal di Sumetera Barat dikutip dari @ditsmp.kemendikdasmen:

4 tradisi dan kearifa lokal Sumatera Barat

1. Pacu Jawi

Tradisi ‘Pacu Jawi’ atau balapan sapi berasal dari Tanah Datar. Tradisi ini dijadikan sebagai ajang olahraga oleh masyarakat Tanah Datar. Ajang ini biasanya digelar setiap tahun selama sebulan penuh di empat kecamatan, yaitu Pariangan, Rambatan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab. Selain sebagai hiburan, Pacu Jawi juga mencerminkan semangat gotong royong, sportivitas, dan kekompakan masyarakat Minangkabau.
 
Baca juga: Mengenal Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri, dan Fungsinya
 

2. Batagak Penghulu

Tradisi ini berasal dari tradisi adat kerajaan. Kepemimpinan memiliki makna mendalam dalam adat minang. Tradisi Batagak Penghulu merupakan prosesi adat untuk mengangkat seorang Datuk menjadi penghulu, yaitu pemimpin suku atau kepala kaum. Pengangkatan ini tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus melalui aturan adat dan musyawarah. Tradisi ini memiliki nilai kepercayaan, tanggung jawab, dan kebijaksanaan.

3. Makan Bajamba

Tradisi Makan Bajamba, juga dikenal sebagai Makan Bararak, adalah tradisi makan bersama yang turun temurun di ranah Minang. Tradisi ini biasanya dilakukan pada acara penting, seperti pernikahan, acara keagamaan, dan lainnya. 
 
Tradisi makan Bajamba biasa dihadiri oleh puluhan bahkan ratusan orang yang terbagi menjadi beberapa kelompok kecil. Puluhan hingga ratusan orang duduk bersama dalam kelompok kecil untuk menikmati hidangan.

4. Tradisi Mamukek

Tradisi Mamukek adalah tradisi menangkap ikan beramai-ramai. Tradisi ini menggunakan pukat atau jala besar sebagai alat untuk menangkap ikan dengan cara dilemparkan ke laut.

Ketika hasil tangkapan sudah terkumpul, masyarakat minang akan menarik jala bersama-sama. Kegiatan ini bukan hanya tentang mencari ikan, tetapi juga menjadi simbol kerja kolektif dan penghormatan masyarakat Minang terhadap sumber daya alam. (Alfi Loya Zirga)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan