Inovasi mahasiswa ITS, Parkour. DOK ITS
Inovasi mahasiswa ITS, Parkour. DOK ITS

Mahasiswa ITS Buat Parkour, Aplikasi Layanan Parkir Digital

Renatha Swasty • 04 Oktober 2023 14:19
Jakarta: Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ikut prihati dengan maraknya juru parkir liar yang membuat hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) parkir tidak sesuai dengan realita. Mereka lantas membuat aplikasi layanan parkir digital yang disebut Parkour.
 
Ketua tim Oriental Don ITS, Rafif Shaquille Mafazy, mengungkapkan, inovasi ini juga muncul karena pengendara sering tidak membawa uang cash dan tidak ada uang pecahan kecil untuk membayar parkir.
 
“Sering lupa bawa uang cash atau tidak ada kembalian. Sehingga kadang-kadang tukang parkir menarif harga lebih tinggi. Dari situ kami berpikir untuk mengembangkan aplikasi layanan pembayaran parkir yang terdigitalisasi,” kata Rafif dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Oktober 2023.

Bersama dua rekannya, Nailah Naf'anil Ilmi dan Achmad Wisnu Firmansyah, Rafif mengembangkan aplikasi Parkour. Aplikasi bertujuan membantu pengendara yang sering kesulitan menemukan tempat parkir dan melakukan pembayaran parkir dengan mudah.
 
Sebelum menggunakan aplikasi ini, pengguna diharuskan memasukkan identitas dan data kendaraan mereka agar proses distribusi data dapat lebih efisien. Setelah itu, pengguna dapat mengakses salah satu fitur unggulan dari aplikasi Parkour, yaitu POUR-Pay, pembayaran parkir secara digital menggunakan QRIS.
 
Rafif menyebut fitur ini akan semakin mengembangkan pilihan opsi pembayaran lebih beragam. Seperti e-wallet, mobile banking, dan bahkan saldo POUR-Pay yang dapat diisi ulang dengan praktis di minimarket.
 
Parkour juga memberikan panduan kepada pengguna untuk menemukan tempat parkir ideal sesuai dengan ketersediaan tempat parkir terdekat dari lokasi tujuan mereka. Fitur yang dikenal dengan nama POUR-Find ini menawarkan beberapa pilihan terbaik untuk pengguna dalam mencari tempat parkir yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
 
Parkour juga dapat digunakan pada tempat parkir di dalam gedung dan luar gedung. Untuk tempat parkir di dalam gedung, pengendara dapat melakukan fitur booking atau non-booking dengan memilih tempat parkir yang masih tersedia.
 
Kemudian, pengendara dapat mengakses alur keluar masuk gedung dengan melakukan pindai barcode pembayaran pada gerbang. Tidak jauh berbeda, untuk pemilihan tempat parkir di luar gedung, pengguna akan memilih tempat parkir yang tersedia.
 
Setelah selesai memarkirkan kendaraannya, pengguna dapat membayar biaya parkir dalam aplikasi yang sudah terdigitalisasi. “Sistem akan menghitung informasi yang disesuaikan dengan durasi dan tempat parkir kendaraan,” jelas mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS itu.
 
Inovasi ini tak hanya berfokus pada pengalaman pengguna. Rafif juga menyoroti kerja sama erat antara aplikasi Parkour dengan berbagai pihak pemerintah, seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Surabaya.
 
"Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu mengawasi dan mendapatkan akses informasi kendaraan parkir,” ungkap Rafif.
 
Tim yang dibimbing langsung oleh Dosen PWK ITS, Putu Gde Ariastita, ini berhasil menyabet medali perak pada kategori Kota Cerdas Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XVI 2023.
 
"Ke depannya, inovasi yang digagas ini dapat terus berkembang dari segi fitur dalam memperluas area Parkour," harap Rafif.
 
Baca juga: Tim Bayucaraka ITS Borong 7 Penghargaan di KRTI 2023

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan