Kompetisi yang diselenggarakan di Lapangan Udara Pangeran M. Bun Yamin, Lampung itu tim Bayucaraka berhasil meraih hasil mengesankan di enam dari sembilan kategori perlombaan. Tim menyabet nominator Best Lap serta juara harapan pada divisi Racing Plane, juara kedua pada divisi Fixed Wing, dan empat penghargaan di divisi Technology Development.
General Manager Bayucaraka ITS, Thoriq Akbar Maulana, menyebut ITS melawan 50 tim di divisi Racing Plane. ITS berhasil mencatat waktu tempuh 32 detik untuk satu putaran dengan mengandalkan pesawat unggulannya, Uldoro.
"Kami sangat bangga karena pesawat ITS telah terbukti menjadi yang tercepat," kata Thoriq dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Oktober 2023.
Tim Bayucaraka ITS mengandalkan pesawat BRB 29 pada divisi Fixed Wing. Perlombaan ini menguji kemampuan terbang otonomus jarak jauh dan kemampuan terbang dalam ruangan.
Thoriq mengungkapkan sempat terjadi kecelakaan pada mesin pesawat yang menyebabkan pesawat terjatuh. “Namun, kami bersyukur pada akhirnya dapat meraih juara kedua untuk pertama kalinya di divisi ini,” ungkap dia.
Tim yang tergabung dalam divisi Technology Development juga berhasil meraih juara pada empat tema pengembangan. ITS berhasil meraih juara ketiga pada tema Airframe Innovation yang mengutamakan inovasi pada badan pesawat, teknologi pendamping, serta materialnya dengan inovasi yang diunggulkan adalah kemampuan pesawat untuk lepas landas secara vertikal.
Kemudian, pada tema Propulsion System Development atau inovasi yang berfokus pada mesin penggerak, ITS berhasil mengantongi juara pertama pada subtema Electronic Speed Controller dan juara ketiga pada subtema Prime Mover. Kedua subtema ini masing-masing berfokus pada pengembangan inovasi real time protection serta mesin penggerak pesawat.
Terakhir, tim Bayucaraka ITS yang andal dalam bidang wahana udara tanpa awak ini juga menorehkan prestasi dengan meraih juara ketiga pada subtema Ground Control Station. Tim menonjolkan inovasi dalam pengembangan stasiun pemantauan, antena, dan pelacak antena yang sangat penting dalam operasi wahana udara tanpa awak.
Dengan meraih tujuh penghargaan tersebut, ITS berhasil mengukuhkan diri di posisi tiga besar perolehan juara terbanyak dari total 104 tim yang berpartisipasi dalam KRTI 2023. Thoriq mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas pencapaian ini.
Terlebih, prestasi ini menjadi lebih istimewa karena KRTI kali ini merupakan penyelenggaraan pertama secara luring setelah pandemi. Mahasiswa Departemen Teknik Transportasi Laut ITS ini berharap tim Bayucaraka ITS terus mempertahankan semangatnya dalam mengembangkan minat di bidang unmanned aero vehicle (UAV).
"Ke depannya, semoga tim Bayucaraka ITS dapat terus meraih banyak pencapaian baru serta meraih juara umum di KRTI tahun-tahun mendatang,” ujar Thoriq.
Baca juga: Hattrick, ITS Kembali Raih Juara Umum Gemastik 2023 |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News