Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan ilmiah mengenai "misteri" siklon tropis di Tanah Air. Dilansir dari unggahan Instagram di @info_bmkg, faktor utama yang melindungi Indonesia adalah posisi geografisnya yang berada di garis khatulistiwa.
Menurut BMKG, Indonesia berada dekat dengan garis tengah bumi atau ekuator. Di wilayah ini, gaya Coriolis, gaya yang membelokkan arah angin akibat rotasi bumi cenderung sangat lemah.
Gaya Coriolis inilah yang berperan penting membantu pembentukan siklon dengan cara mempertahankan perputaran anginnya. Karena gaya Coriolis di wilayah Indonesia lemah, siklon menjadi susah terbentuk.
Meskipun siklon tropis jarang masuk atau terbentuk di wilayah Indonesia, bukan berarti kita bebas sepenuhnya dari dampaknya. Indonesia tetap bisa merasakan dampak tidak langsung dari siklon yang terjadi di wilayah tetangga.
Dampak tidak langsung ini sering kali berupa cuaca ekstrem yang memicu hujan deras atau gelombang tinggi di perairan Indonesia. Fenomena ini kemudian dapat menyebabkan bencana turunan yang signifikan, antara lain:
- Banjir
- Tanah longsor
- Pohon tumbang
- Kerusakan bangunan
- Gelombang tinggi
Langkah mitigasi dampak cuaca ekstrem
Untuk menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem akibat siklon tropis di sekitar Indonesia, BMKG menyarankan masyarakat untuk melakukan tiga langkah mitigasi utama:1. Pantau info terbaru
Selalu cek pembaruan cuaca dan potensi bencana melalui kanal resmi BMKG dan BPBD setempat.2. Pemangkasan pohon
Lakukan pemangkasan cabang dan pohon yang rimbun di sekitar rumah untuk mengantisipasi risiko pohon tumbang akibat angin kencang.3. Evakuasi cepat
Jika curah hujan meningkat drastis atau ada arahan resmi dari BPBD, segera lakukan evakuasi ke lokasi yang lebih aman.Tetap waspada terhadap perubahan cuaca di sekitarmu ya, Sobat Medcom! (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News