Dwiki menjelaskan, lagu yang dilombakan sangat beragam dan dapat memotivasi kembalinya lagu-lagu ciptaan yang arahnya bukan untuk popular namun menggali akar budaya NTT. Para peserta, kata dia, mengemas lagunya dengan mewakilkan lima subkultur berbeda yang ada di NTT.
"Yaitu budaya Pulau Timor, Pulau Sumba, budaya Lamahot, Pulau Flores, dan budaya pulau-pulau kecil di selatan seperti Rote," tambah Dwiki.
BS Icen, salah satu pemenang Lomba Cipta lagu Tradisi NTT mengaku bangga terpilih menjadi pemenang. Terlebih, warisan nenek moyang dalam dunia seni seperti lagu, bisa diapresiasi pemerintah.
"Kegiatan lomba musik tradisi sering diadakan agar aset-aset budaya yang ada bisa diangkat musisi-musisi dapat hadir di ruang yang lebih luas," ungkap Icen.
Berikut ini daftar 10 pemenang Lomba Cipta Lagu Tradisi NTT:
- Lais Manekat Ka Namnes, karya Sunny Nattu (bahasa Lagu: Timor)
- Purus, karya BS Icen Jumpa (bahasa lagu: Manggarai Raya)
- Tana Sumba, karya Simon Lakimbeli (bahasa lagu: Sumba)
- Rote Au Nusan (Rote Asalku), karya Jeagril Pah (bahasa lagu: Pulau Rote)
- Rero Weta, karya Sebo Emanuel (bahasa lagu: Ngada)
- Nagekeo Sa'o Mezhe, karya Maria Fransiska Awi (bahasa lagu: Nagekeo)
- Sumba Gu, karya Alexander Kapoteng (bahasa lagu: Sumba)
- Hoja Hela, karya Ryan JN (bahasa lagu: Sika)
- Mai Jaga Nua Ola, karya Yohanes Borgias Rega (bahasa lagu: Ende)
- Rindu Bale, karya Richard Petrus Ladi Niron (bahasa lagu: Lamaholot)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News