Jakarta: Pemerintah Swiss dan Jerman berkomitmen mendukung pendidikan vokasi yang sesuai dan terhubung atau link and match dengan kebutuhan industri di Indonesia. Hal itu diwujudkan dalam kontribusi kedua negara pada Pelatihan Master Trainer.
"Kami mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keterampilan profesional melalui pendidikan vokasi guna mengurangi tingkat pengangguran, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia," kata Duta Besar untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman Dharmansyah Hadad lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa, 28 September 2021.
Menurut Muliaman, Swiss menjadi salah satu negara yang sudah lama mendukung pendidikan vokasi di Indonesia, dan hubungan Indonesia-Swiss telah semakin meningkat. Tidak hanya antarpemerintah tetapi juga antarpebisnis, dan people-to-people.
“Saat ini Indonesia dan Swiss juga dalam proses rencana penandatanganan Young Professional Agreement. Penandatangan kesepakatan ini diharapkan terjadi dalam waktu dekat sehingga entry into force dapat dimulai pada November 2021,” tambahnya.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Jerman Arif, Havas Oegroseno juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan Pelatihan Master Trainer sebagai salah satu upaya implementasi pendidikan sistem ganda pada sekolah vokasi di Indonesia.
“Sistem tersebut selama ini telah diterapkan di Jerman dengan sangat baik,” ujarnya.
Baca juga: Kemendikbudristek Dukung Pemberdayaan Pendidikan Vokasi bagi Masyarakat Desa
Salah satu kekuatan perekonomian Jerman selama ini terletak pada industri dan usaha ukuran kecil menengah yang ditopang ketersediaan tenaga kerja terampil dalam jumlah dan kualitas yang cukup merata dan terstandardisasi.
“Ratusan MoU tiap tahun ditandatangani antara sekolah dan industri di Jerman karena keterlibatan industri pada kegiatan vokasi dianggap sebagai investasi,” imbuhnya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan