Namun, Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie mengaku kemampuan internet di Indonesia masih terbatas. Untuk itu pihaknya bakal menjadikan pembenahan infrastruktur internet untuk menopang PJJ pada tahun ini.
"Kami sudah sampaikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) untuk 2021 ada prioritas khusus untuk mempercepat pembangunan infratruktur," kata Hasan dalam webinar Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Kamis, 31 Desember 2020.
Selain pembenahan infrastruktur internet, Kemendikbud juga bakal membenahi kemampuan serta kompetansi guru. Pasalnya masih banyak guru yang gagap menjalankan PJJ selama 2020.
"Mayoritas aktivitas kita di dalam kelas. Guru mengajar dengan bantuan alat peraga dan buku teks, ini kemudian menjadi salah satu handicap yang harus kita selesaikan. Ini menjadi fase yang harus kita lengkapi bersama saat kemudian kita melaksanakan PJJ," terang Hasan.
Baca juga: Infrastruktur Jadi Masalah Terbesar Pendidikan Sepanjang 2020
Pada kesempatan yang sama, kemampuan guru dalam PJJ yang minim itu pun diakui oleh Wasekjen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Jejen Musfah. Dia mengakui jika guru tidak pernah dipersiapkan untuk mengajar secara daring.
"Sistem pendidikan kita atau guru kita tidak disiapkan untuk PJJ. Maka problemnya adalah guru harus memiliki sifat pembelajar. Mereka harus bisa beradaptasi dalam situasi digital," kata Jejen.
Apalagi, kata Jejen, banyak guru yang tidak memiliki fasilitas internet. Yang berujung pada kebuntuan mereka dalam memberikan pembelajaran kepada para muridnya.
"Pasti masih ada di era pandemi akhirnya membuat guru tidak bisa kreatif dan akhirnya itu yang dikatakan pemicu loss learning," tutup Jejen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News