Ilustrasi siswa sekolah di NTT. MGN/Ignas Kunda
Ilustrasi siswa sekolah di NTT. MGN/Ignas Kunda

Abdul Mu'ti Ungkap Tiga Faktor Anak Putus Sekolah, dari Ekonomi hingga Nikah Dini

Ilham Pratama Putra • 30 Juni 2025 15:14
Jakarta: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan sejumlah faktor siswa tidak melanjutkan sekolah. Ada tiga faktor utama siswa putus sekolah, yakni ekonomi, infrastruktur pendidikan, serta alasan kultural. 
 
Mu'ti mengatakan faktor ekonomi menjadi penyebab paling banyak ditemukan siswa putus sekolah. Banyak keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya hingga tingkat SMA sehingga siswa memilih berhenti sekolah dan bekerja membantu ekonomi keluarga.
 
"Ini memang menjadi salah satu tantangan tersendiri. Di mana faktor ekonomi masih menjadi kendala," kata Mu'ti dalam Peluncuran Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah (APS) SMK Berdaya Lewat Program PKK dan PKW di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Senin, 30 Juni 2025.

Dia mengatakan pada faktor infrastruktur pendidikan banyak kendala terkait sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini membuat siswa putus sekolah.
 
"Semangatnya ada, ekonominya ada, tapi lembaganya tak ada. Ini juga menjadi tantangan tersendiri," ucap dia.
 
Baca juga: Daya Tampung Sekolah Negeri Tak Cukup, Siswa dari Keluarga Tak Mampu Rentan Putus Sekolah  

Terakhir, persoalan kultural. Mu'ti menjelaskan budaya pernikahan dini di sejumlah daerah membuat siswa tidak melanjutkan sekolah. 
 
"Tantangan pernikahan dini di tantangan kita ini masih sangat tinggi. Sebagian karena alasan budaya, sebagian karena alasan pemahaman," kata dia. 
 
Mu'ti menyebut bagi masyarakat di daerah tertinggal, terluar, terdepan (3T), pendidikan dinilai tidak relevan. Sebab, banyak anak yang bisa bekerja tanpa harus sekolah formal.
 
Ia mencontohkan yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak anak memiliki penghasilan tanpa harus sekolah.
 
"Di Sumbawa dan beberapa wilayah NTB, banyak anak-anak yang tidak sekolah karena mereka bisa bekerja di sektor pertambangan," kata Mu'ti.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan