IPB University meresmikan Agri-Photovoltaic Research Station. DOK IPB University
IPB University meresmikan Agri-Photovoltaic Research Station. DOK IPB University

IPB Resmikan Agri-Photovoltaic Research Station, Pertama di Indonesia

Renatha Swasty • 26 November 2024 13:24
Jakarta: IPB University meresmikan Agri-Photovoltaic Research Station di Kebun Pendidikan Cikabayan, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Unit pertama di Indonesia ini mengintegrasikan pertanian dengan energi berbasis panel surya.
 
Sistem ini memanfaatkan cahaya matahari untuk pertanian sekaligus menghasilkan listrik dengan kapasitas 50.000 watt. Stasiun ini juga dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (AI).
 
Hasil listriknya digunakan untuk mengisi daya kendaraan listrik dan akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional smart greenhouse yang direncanakan dibangun juga di Kebun Pendidikan Cikabayan. Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan pihaknya terus beradaptasi dengan tantangan global melalui kebijakan inovatif yang menjawab kebutuhan era Revolusi Industri 4.0.

Ia menyebut era ini ditandai oleh perkembangan teknologi baru seperti AI, big data, dan teknologi lainnya. “Karena itu, IPB University berupaya berkontribusi melalui inovasi pendidikan dan kolaborasi global,” ucap Arif dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 26 November 2024.
 
Arif menuturkan dalam menjawab tantangan tersebut, IPB University juga melakukan reformasi sistem pendidikan dengan mendirikan program studi (Prodi) baru, seperti Prodi Smart Agriculture. Salah satu inisiatif penunjang pendidikan adalah pembangunan smart greenhouse di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB University dan pengembangan Agri-Photovoltaic Research Station.
 
Baca juga: Gandeng Korsel, IPB Buka Prodi Baru S1 Smart Agriculture Kelas Internasional

“Terima kasih kepada pihak Korea atas dukungan besar terhadap berbagai program inovasi di IPB University,” tutur dia.
 
CEO Envelops Co, Sung Yong, mengatakan proyek Agri-Photovoltaic menjadi bukti kolaborasi dan inovasi yang kuat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Ia menyebut proyek ini juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi di sektor pertanian.
 
“Selamat atas peluncuran Agri-Photovoltaic di IPB University yang menyediakan alat pembelajaran inovatif untuk mendukung pengembangan teknologi smart agriculture di masa depan,” ujar dia.
 
Pengelola Agri-Photovoltaic yang juga Sekretaris Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB University, Bambang Hendro Trisasongko, mengatakan target ini sejalan dengan visi IPB University dalam mencapai keberlanjutan pada tiga aspek utama yaitu, food, energy, dan water (FEW).
 
“Untuk penggunaan energi listriknya, kita akan gunakan 30.000 watt untuk rumah kaca dan 20.000 watt untuk kendaraan listrik,” ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan