Salah satu mahasiswa anggota kelompok KKN tersebut, Dea Raihana Salsabila, menjelaskan, buku yang dibuat berjudul 'Baiq. Lalu & Gempar'. Latar cerita dalam buku ini disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat Tanjung, Lombok Utara, yang menjadi lokasi KKN. Mulai dari nama tokoh, tempat, dan juga beberapa detail cerita sengaja disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Tanjung.
"Buku kita buat disesuaikan dengan latar sosial masyarakat setempat supaya dapat lebih mudah dipahami oleh anak-anak di sana," ujar Salsa melalui keterangan tertulis, Kamis, 20 Agustus 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Salsa mengatakan, buku tersebut mengisahkan tentang sepasang kakak-beradik bernama Baiq dan Lalu. Keduanya tinggal bersama ayah dan ibu mereka di sebuah desa bernama Medana.
Baca: BPPT Kembangkan Alat Deteksi Tsunami dengan Kecerdasan Buatan
Suatu ketika, terjadi gempa bumi saat Baiq dan Lalu sedang bermain di dalam rumah. Kemudian, ayah dan ibu berpesan pada kedua anaknya untuk tetap tenang dan tidak mengkhawatirkan teman-teman mereka serta memberikan sejumlah pedoman sederhana mengenai mitigasi gempa bumi.
"Sebenarnya ceritanya sederhana, tetapi kontekstualisasinya kuat atas kejadian nyata," ujarnya.