Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mendukung Gerakan Nasional (Gernas) "Orang Tua Membacakan Buku untuk Anaknya". Program ini dicanangkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Itu (Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku) saya dukung sepenuhnya, membaca buku dan mendongeng," kata Kak Seto dikutip dari Antara, di Jakarta, Senin, 29 Juli 2019.
Menurut dia, dalam membacakan buku oleh orang tua pun harus disampaikan secara menarik dengan irama dan tidak datar, agar anak-anak yang mendengarkan, tertarik memahami bahkan ingin tahu terhadap sumber yang dibacakan tersebut. "Membaca buku kalau datar tidak dengan nada indah dengan cara menarik anak juga bosan, tapi dibuat menarik sehingga anak melihat sumber dari dongeng yang indah ini adalah dari buku, dan anak mulai tertarik untuk membaca," katanya.
Baca: Ratusan Pendidik Dilatih Literasi Baca Tulis Nasional
Oleh karena itu, lanjut mantan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) ini,
diperlukan pelatihan-pelatihan kepada orang tua agar dapat membacakan buku secara menarik. Bagaimana cara mendongeng, agar bisa menarik minat anak-anak untuk mendengarkan.
"Perlu ada pelatihan bagi para orang tua untuk membacakan buku. kalau memang diharapkan saya juga ingin kapan-kapan membagi resep mendongeng yang menyenangkan," kata Kak Seto.
Untuk di Yogyakarta, kata Seto, tidak kurang pendongeng-pendongeng yang luar biasa. "Nah itu mohon juga ditingkatkan pelatihan untuk para ibu, bukan hanya ibu, tetapi ayah juga harus mendongeng untuk anak-anak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko mengatakan, bersamaan dengan momentum HAN 2019, pemkab mulai menggalakkan Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku atau Gernas Buku sebagai upaya meningkatkan kapasitas orang tua dalam pengasuhan terhadap anak usia dini.
Menurut dia, Gernas Buku yang merupakan tindaklanjut dari Surat Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud tentang dukungan kegiatan Gernas Baku 2019 itu bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter anak dan orang tua. "Kegiatan ini kaitannya dengan penanaman karakter, kalau dulu atau zaman kecil saya sering kalau mau tidur didongengkan oleh bapak maupun orang tua, tapi sekarang hal ini sudah mulai luntur. Makanya dimulai lagi dari Dirjen punya kebijakan dalam rangka penumbuhan budi pekerti anak," papar Seto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News