Dengan biaya hidup yang kian tinggi, maka masyarakat berpotensi ikut menekan biaya untuk pendidikan. Dengan begitu, PPN 12 persen bukan hanya persoalan daya beli produk atau barang saja.
"Pajak akan menurunkan daya beli masyarakat. Daya beli yang terpuruk ini selanjutnya akan menurunkan minat dan kemampuan banyak keluarga untuk mengirim anaknya ke perguruan tinggi," kata Pengamat Pendidikan Universitas Paramadina, Totok Amin Sjufianto kepada Medcom.id, Minggu, 29 Desember 2024.
Baca juga: Kenaikan PPN 12% Jangan Jadi Celah Menaikkan Biaya Pendidikan Semaunya |
Saat keluarga kesulitan membiayai anak untuk kuliah, maka akan didapatkan persoalan lain. Salah satunya semakin sulitnya menaikkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.
"Dalam jangka menengah, kita makin sulit menaikkan partisipasi anak-anak kita di pendidikan tinggi," ungkapnya.
Dengan begitu, akan sulit bagi negara untuk memiliki SDM yang siap bersaing di masa depan. Karena jumlah mahasiswa atau lulusan dengan pendidikan tinggi bisa menurun.
"Jumlah mahasiswa baru akan stagnan, kalau tidak turun," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News