Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

Belajar Serba Serbi Proses Manajemen Yuk!

Medcom • 13 Desember 2022 12:04
Jakarta: Ada enggak nih dari Sobat Medcom yang mengincar jurusan kuliah manajemen? Artikel ini pas banget untuk kalian! Sebelum kalian terjun ke dalam jurusan ini, ada baiknya kalian tahu dulu nih apa itu manajemen, kepentingannya, serta fungsi-fungsi dari proses manajemen yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Penasaran? Simak artikel berikut ini!

Pengertian

Melansir situs PPM School of Management, proses manajemen dapat didefinisikan sebagai serangkaian sistem yang berguna untuk mengarahkan orang-orang untuk mencapai tujuan dari organisasi. Maka dari itu, proses manajemen suatu organisasi atau perusahaan menjadi fundamental terpenting untuk keberlangsungan organisasi tersebut.

Fungsi proses manajemen

Berdasarkan pendapat G.R. Terry sebagai ahli, ia menjelaskan proses manajemen terdiri atas empat fungsi, yakni:
  1. Perencanaan atau Planning
  2. Pengorganisasian atau Organizing
  3. Pengarahan/Kepemimpinan atau Actuating
  4. Pengawasan/Pengendalian atau Controlling
Keempat fungsi tersebut diberlakukan bertahap sehingga perusahaan atau organisasi dapat mencapai visi yang mereka inginkan.

Proses manajemen serta contohnya

Seperti apa yang dikemukakan oleh G.R. Terry, proses manajemen sering disebut sebagai PDAC yang terbagi atas planning, organizing, actuating, dan controlling. Tahapan serta contoh-contoh dari proses tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Perencanaan atau Planning

Tahapan pertama ketika seseorang menjalankan proses manajemen adalah planning. Dalam tahap planning, seorang manajer perlu memikiran dan merancang konsep serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas atau aktivitas suatu organiasi. Dengan perencanaan yang baik, hal ini akan berpengaruh positif terhadap aktivitas organisasi ke depan.
 
Contoh planning adalah seorang manajer harus memenuhi target penjualan 5.000 produk per bulan. Namun, ia dihadapkan pada situasi di mana produk yang baru terjual sebanyak 3.000. Maka, untuk mencapai target yang telah ditentukan perusahaan, seorang manajer perlu merencanakan strategi marketing yang tepat, seperti pemilihan media promosi.

2. Pengorganisasian atau Organizing

Setelah mengetahui rencana atau strategi yang tepat, manajer akan melakukan organizing atau pembagian pekerjaan kepada setiap divisi terkait. Organizing bertujuan memanfaatkan serta mengelola segala sumber daya yang ada sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga organisasi dapat bekerja efektif dalam mencapai visi.
 
Contoh organizing ialah terdapat struktur organisasi atau perusahaan yang jelas, seperti ketua sebagai penanggung jawab segala hal di organisasi, sekretaris yang bertanggung jawab mengurus surat-menyurat serta proses administrasi organisasi, dan bendahara yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan organisasi. Dengan adanya struktur ini maka akan memudahkan penyusunan kegiatan organisasi itu.

3. Pengarahan/Kepemimpinan atau Actuating

Setelah mengorganisasikan pekerjaan kepada divisi-divisi yang tepat, tahapan selanjutnya manajer harus memberikan actuating atau pengarahan kepada mereka. Meski pengorganisasian atau pembagian tugas tiap divisi dalam suatu organisasi sudah jelas, namun perlu diketahui mereka juga memerlukan pengarahan dari manajer atau pimpinan terkait. Dengan demikian, mereka akan lebih memahami tanggung jawab dan jobdesc yang dikerjakan dapat terlaksanakan dengan baik dan efektif.

Contoh actuating yakni setiap bulan, manajer akan mengadakan kegiatan pelatihan tiap bulan bagi seluruh divisi dalam organisasi atau perusahaan sehingga mereka dapat terus mengembangkan skills yang mereka miliki serta mengaplikasikannya dalam pekerjaan mereka.

4. Pengawasan/Pengendalian atau Controlling

Tahapan akhir dalam proses manajemen yaitu controlling. Dalam tahapan ini, manajemen akan membandingkan antara perencanaan serta perealisasian dari ide manajemen yang ia buat. Tentunya, dengan adanya pengawasan tepat terhadap segala sumber daya akan memudahkan manajer mengetahui kebutuhan tiap divisi yang dikelola serta mengevaluasi proses manajemen yang diprakarsai sehingga dapat mengembangkan lagi ke arah lebih baik.
 
Contoh controlling adalah tiap minggu, tiap anggota divisi membuat laporan kepada manajer terkait untuk meng-update progress pekerjaan divisi mereka.

Peran Manajer

Manajer berperan penting dalam proses PDAC dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut pernyataan Henry Mintzberg, seorang ahli bisnis dan manjemen asal Kanada, pentingnya peran manajer terbagi atas 3 kategori, yaitu:
  1. Interpersonal – mengelola interaksi antara pihak internal dan eksternal perusahaan
  2. Infromasional – memberikan, menerima, serta menganalisis informasi yang diterima baik dari internal maupun eksternal perusahaan dengan baik
  3. Decisional – memecahkan suatu masalah dan mengambil keputusan yang tepat ketika organisasi atau perusahaan tengah dihadapkan suatu krisis atau permasalahan.

Keterampilan dari Manajemen

Lantaran berperan penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan perusahaan, seorang manajer perlu memiliki pengetahuan mendalam serta kemampuan yang baik untuk menerapkan proses-proses manajemen. Menurut pendapat Robert L. Katz, seorang manajer membutuhkan tiga keterampilan yakni keterampilan teknis, kemanusiaan, serta konseptual yang mana hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Technical Skills

Technical skills adalah keahlian khusus yang dimiliki manajer yang didapatkan melalui berbagai pelatihan serta pengalaman kerja mendalam, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik. Contohnya, seorang manajer keuangan tentunya memiliki latar belakang dalam dunia finansial, seperti akuntan, auditor, atau manajemen bisnis.

2. Human Skills

Seorang manajer patut memiliki human skills seperti kompeten, percaya diri, serta antusias dalam memimpin dan mengelola proses manajemen dengan baik. Dengan adanya keterampilan ini akan memudahkan manajer memahami perasaan tiap anggota atau sumber daya yang ia kelola serta kesadaran diri akan sebuah situasi. Sehingga, manajer dapat membuat keputusan atau aturan dengan bijak.

3. Conceptual Skills

Keterampilan konseptual dapat disebut sebagai kemampuan manajer dalam berpikir analitis dan kritis. Akibat peran pentingnya dalam sebuah perusahaan, ketika seorang manajer tengah dihadapkan sebuah krisis, ia perlu mempertimbangkan segala hal dengan kritis serta memutuskan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
 
Nah, itu dia tadi serba-serbi mengenai proses manajemen serta peran-peran penting manajer dalam sebuah perusahaan. Dari sini, Sobat Medcom masih tertarik untuk mengambil jurusan manajemen? (Gracia Anggellica)
 
Baca juga: Rekomendasi 5 Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Pendiam dan Pemalu 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan