Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka program Guru Penggerak angkatan kedua. Program ini bertujuan menjadikan guru sebagai agen perubahan guna memajukan ekosistem pendidikan di Indonesia yang berpusat pada murid.
"Bagi mereka yang tertarik menjadi pemimpin masa depan sistem pendidikan di Indonesia, mereka yang tertarik melakukan perubahan dan berani mengambil risiko serta berinovasi, inilah kesempatannya. Mari ikuti program Guru Penggerak," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020.
Iwan menjelaskan, fokus program Guru Penggerak ada pada peningkatan hasil belajar murid yang tidak terlepas dari upaya peningkatan kompetensi guru. Para pendidik diminta menciptakan ekosistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Baca: Rekrutmen Kepala Sekolah Diprioritaskan dari Jebolan Guru Penggerak
Guru Penggerak diharapkan mendorong pertumbuhan murid secara holistik dan menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain. Selain itu, menularkan pengalaman terbaik, di sekolah maupun lingkungan.
Pada angkatan pertama, Kemendikbud telah membuka pendaftaran pada 13 Juli 2020. Tercatat 2.800 dari 19.218 guru seluruh Indonesia lulus program guru penggerak angkatan pertama setelah menjalani proses seleksi yang ketat. Bagi yang lulus akan mengikuti pendidikan guru penggerak selama sembilan bulan.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan