Anak bermain bersama oran tua. DOK Freepik
Anak bermain bersama oran tua. DOK Freepik

Ajak Anak Main dengan Metode 'Perspective Taking' ala Wamen Stella Christie

Renatha Swasty • 15 Desember 2025 12:56
Jakarta: Akhir pekan selalu menjadi momen yang ditunggu orang tua untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Namun, tak jarang para orang tua bingung harus melakukan aktivitas apa yang bermanfaat.
 
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mengatakan di zaman Artificial Intelligence (AI) seperti ini timbul urgensi untuk melatih kreativitas anak sejak dini. Hal itu agar peran manusia tidak tergantikan oleh mesin.
 
Sebuah riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Learning and Instruction memberikan jawaban ilmiah mengenai cara menumbuhkan kreativitas pada anak usia 4 hingga 6 tahun.
Berdasarkan riset tersebut, ternyata kreativitas anak tidak semata-mata bergantung pada dengan siapa mereka bermain, entah itu orang tua atau orang baru. Kunci utamanya terletak pada metode komunikasi yang disebut Perspective Taking.

"Artinya, apakah kita waktu bermain dengan anak mendengarkan apa yang anaknya bicarakan dan memberikan revisi berdasarkan apa yang anaknya bicarakan," papar Stella dikutip dari unggahan Instagram pribadinya @prof.stellachristie, Senin, 15 Desember 2025. 
 
Jadi, interaksi dua arah di mana orang tua benar-benar 'masuk' ke dalam pemikiran anak sangatlah krusial. Untuk mempraktikkannya, bisa mencoba tes sederhana yang biasa digunakan dalam riset kreativitas, yaitu Alternative Usage Test.
 
Caranya mudah, cukup ambil barang sehari-hari di rumah dan ajak anak berdiskusi mengenai fungsi lain dari benda tersebut. Berikut contohnya:
  • Sendok: Selain untuk makan, bisa jadi apa? (Misalnya: untuk alat bantu pakai sepatu).
  • Sikat Gigi: Selain untuk gosok gigi, bisa buat apa? (Misalnya: untuk menyikat sela-sela benda yang kotor).
  • Payung: Selain untuk berlindung dari hujan, bisa dikreasikan menjadi apa?
"Jadi seperti itu saja, bisakah kita (menciptakan) kreativitas dari barang sehari-hari dipakai dengan kegunaan lainnya," ungkap Stella.
 
Penelitian ini juga membawa angin segar bagi para dosen dan peneliti di Indonesia. Jurnal Learning and Instruction dikenal sebagai salah satu jurnal Q1 (Quartile 1) paling top di bidang Learning Sciences.
 
Perjalanan riset ini mulai dari eksperimen laboratorium hingga terbit, memakan waktu sekitar 2 tahun. Menariknya, publikasi di jurnal kelas dunia ini tidak memungut biaya sepeser pun, kecuali jika penulis menginginkan fitur Open Access.
 
"Membumikan sains buat kita semua," ujar Stella.
 
Ini mengingatkan ilmu pengetahuan harus bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat luas, baik di rumah maupun di kampus. (Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan