"Agar SMK ini juga bisa mengembangkan program kealian yang berbasis keunggulan lokal," kata Mu'ti dalam Simposium Penyelarasan dan Rebitalisasi Vokasi bidang Ketahanan Pangan, Senin, 8 Desember 2025.
Ia menjelaskan SMK di wilayah penghasil kopi mestinya mengembangkan pendidikan kejuruan terkait kopi. Begitu pula di berbagai wilayah lainnya.
Mu'ti berseloroh SMK tak selalu berkaitan dengan mesin. Ia sempat menyinggung produksi mobil Esemka yang dirintis oleh anak SMK pada 2019.
"SMK itu tidak selalu mobil yang buatan SMK. Mobil buatan SMK itu ujung-ujungnya tidak laku," kata Mu'ti.
Justru, kata dia, saat siswa SMK mengembangkan potensi wilayah, hal itu lebih produktif. Misalnya, SMK pertanian yang mampu mengembangkan potensi tani.
"Misal jeruk, dia produksi jeruk siswa-siswa SMK pertanian itu, itu pasti laku," ujar Mu'ti.
Mobil Esemka diresmikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Mobil itu berada di bawah PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka).
Jokowi mengatakan mobil Esemka adalah brand dan prinsipalnya Indonesia. Mobil Esemka menjadi merek yang dirintis oleh anak-anak SMK.
"Saya lihat bagaimana mesin dan komponen-komponen lain dirakit, yang saya lihat saya senang bahwa supplier-supplier komponen yang ada banyak sekali yang berasal dari dalam negeri. Artinya local content-nya juga sudah baik, meskipun saya tahu pasti belum sampai ke angka 80 apalagi 100 persen,” kata Jokowi dikutip dari laman setkab.go.id, Senin, 8 Desember 2025.
Jokowi meyakini pabrik mobil Esemka akan memiliki efek berantai di belakangnya, baik pemasok, industri-industri menengah, industri-industri kecil, sampai industri rumah tangga yang berperan dalam rantai pasokan yang panjang. Ia juga meyakini langkah peluncuran mobil Esemka bagian dari pengembangan industri otomotif nasional, mendukung merek lokal, mendukung merek nasional.
Saat itu, Jokowi meyakinkan publik untuk mau membeli mobil Esemka. Pada peluncurannya di 2019, ada dua varian mobil Esemka yaitu Esemka Bima 1.2 dan Esemka Bima 1.3 yang dibadrol Rp110 juta.
"Saya tidak ingin maksa Bapak atau Ibu saudara saudara untuk beli. Tapi kalau lihat produknya tadi saya sudah buka, sudah coba, sudah lihat, sudah tes, memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang dari produk lain ya kebangetan apalagi yang impor," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News