Dosen gizi Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Aulia Putri Srie Wardani, menyarankan agar tetap memperhatikan pola makan. Sebab, bisa membahayakan kesehatan, terlebih bagi penderita penyakit tertentu.
Lulusan University of Szeged, Hungaria itu menyarankan agar mengontrol atau mengurangi beberapa jenis makanan yang banyak dijumpai saat lebaran. Sebab, bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti gangguan pencernaan, diabetes, hipertensi, hingga stroke.
Berikut kategori makanan yang sebaiknya dikurangi atau dihindari bagi penderita penyakit tertentu saat lebaran:
1. Makanan berlemak tinggi
Banyak makanan berlemak tinggi yang dihidangkan saat lebaran, misalnya opor ayam, gulai dan kari, sambal goreng, dan lain-lain. Makanan tersebut mengandung lemak yang sebaiknya dikonsumsi tidak berlebihan. Apabila dikonsumsi terlalu banyak bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Apalagi, bagi penderita kolesterol tinggi.Baca juga: 5 Tips Anti Kekenyangan Saat Santap Hidangan Lebaran |
2. Makanan-minuman tinggi gula
Kue kering, kue basah, hingga minuman segar juga banyak disuguhkan saat lebaran. Pada umumnya, berbagai jenis kue dan minuman menggunakan banyak gula dan memiliki kandungan garam tinggi, karena itu sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak untuk alasan kesehatan.“Kue kering seperti nastar, putri salju dan kastengel itu cenderung menggunakan mentega dan margarin yang tinggi lemak trans, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan,” ucap Aulia dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 1 April 2025.
3. Makanan atau cemilan tinggi garam
Makanan dan cemilan yang mengandung garam tinggi juga sebaiknya dikurangi, seperti acar kuning, kacang asin, kerupuk hingga mi instan. Olahan makanan bumbu instan pada umumnya mengandung garam tinggi.Aulia menyebut mengonsumsi makanan bergaram tinggi apalagi dalam jumlah banyak bisa menimbulkan risiko kesehatan. Mulai dari hipertensi, gangguan kardiovaskular, sampai retensi cairan dan bengkak.
Rekomendasi asupan seimbang
Dia menyarankan agar tetap memenuhi kebutuhan asupan gizi seimbang, termasuk minum air putih atau mineral yang cukup, konsumsi buah dan sayur. Selain itu, jangan lupa berolahraga.“Kebutuhan nutrisi setiap orang kan bisa berbeda dan pantangan makanan atau minuman pun bisa berbeda juga sesuai dengan kondisi tubuhnya. Karena itu bisa disesuaikan dengan kondisi atau riwayat kesehatan masing-masing,” papar Aulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News