"Dalam sektor pendidikan dan penelitian Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) senantiasa memfasilitasi dan menjadi jembatan bagi kerja sama antara lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia dengan mitranya di Jepang," kata Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, mengutip siaran pers UNY, Rabu, 15 September 2021.
Ia menilai kegiatan ini akan menjadi soft power diplomasi yang sangat penting. Jepang merupakan mitra strategis, bukan hanya dalam bidang ekonomi, namun dalam semua bidang, termasuk bidang pendidikan, riset dan inovasi. Pada pertemuan Ketua Forum Rektor Indonesia dan Jepang, Heri mengaku memaparkan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tentang kegiatan Kampus Mengajar.
"Yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk kuliah di luar kampusnya selama 2 semester," ujarnya.
Baca: Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh Demo Minta Kuliah Tatap Muka
Ia menyebut program itu akan memberikan kesempatan yang sangat luas bagi kerja sama antar universitas di Jepang dan Indonesia, selain program double degree.
Heri menambahkan, pengiriman mahasiswa ke luar negeri juga didukung pendanaan pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Selain itu, pemerintah juga menjembatani kerjasama untuk kegiatan riset penelitian dan inovasi.
"Baru-baru ini, KBRI menjembatani kerja sama penelitian tentang vaksin dengan Universitas Osaka" ungkapnya.
Ia berharap Indonesia dapat mengembangkan kerja sama triple helix yang didukung pemerintah, perguruan tinggi dan perusahaan. Dengan demikian, inovasi yang dihasilkan bisa langsung dimanfaatkan.
Kemungkinan pertukaran pengajar juga salah satu hal yang didorong pemerintah terkait dengan kegiatan Kampus Merdeka. Heri mengemukakan kendala dalam kegiatan kerja sama ini di antaranya ialah bahasa. KBRI pun sedang memetakan perguruan tinggi di Jepang yang mempunyai program kelas internasional berbahasa Inggris,
"Karena dengan kelas internasional ini akan memudahkan dalam pertukaran mahasiswa," jelasnya.
Heri menginformasikan Jepang dan Indonesia telah lama menjalin linkage program. Lewat program ini, perkuliahan atau penelitiannya dilakukan sebagian di Indonesia dan sebagian di Jepang.
Baca: Jokowi Minta Kampus Fasilitasi Pengembangan Talenta Mahasiswa
Sementara itu, Rektor UNY Sumaryanto mengapresiasi kesempatan yang diberikan pada UNY untuk dapat bermitra dengan perguruan tinggi di Jepang. "Beberapa tahun lalu kami pernah diberi kesempatan menimba ilmu ke Jepang untuk belajar tentang budaya dan kemajuan teknologinya," kata Sumaryanto.
Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan itu mengungkapkan, beberapa hal yang didapat dari Jepang kala itu diterapkan untuk mengembangkan institusi di ranah olahraga. Pada 2019, ia kembali berkunjung ke Fukuoka untuk menjajagi kerja sama antar perguruan tinggi bersama Rektor UNY saat itu Sutrisna Wibawa.
Sumaryanto menegaskan kerja sama ini akan ditindaklanjuti Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama untuk menapaki jenjang prestasi yang makin membaik. Ia juga mengajak sivitas akademika UNY agar memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kerja sama institusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News