Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriano membuka acara 'Pembukaan Pemilihan Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional, MI/Indri Yani.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriano membuka acara 'Pembukaan Pemilihan Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional, MI/Indri Yani.

1.000 Guru Bakal 'Terbang' ke 15 Negara

Theofilus Ifan Sucipto • 26 Februari 2019 18:52
Jakarta: Sebanyak 1.000 guru berprestasi bakal diterbangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ke 15 negara. Mereka akan menjalani pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru. 
 
Rencananya ke-1.000 guru itu akan disebar ke 15 negara di antaranya Singapura, Hong Kong, Jepang, hingga Jerman. Mereka dijadwalkan berangkat pada 28 Maret mendatang dan dilatih selama tiga minggu. Para guru dikirim untuk tujuan yang berbeda-beda. 
 
"Ada untuk penguatan metodologi, penguatan kompetensi," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy di Pusat Asesmen Kemendikbud, Jakarta, Selasa 26 Februari 2019. 

Muhadjir mengatakan guru yang terpilih sudah berdasarkan asesmen dan melihat rekam jejaknya di basis data Kemendikbud. Rekam jejak guru juga dilihat dari prestasinya, seperti juara program inovasi, lomba menulis, dan lain-lain.
 
Baca:  Guru Terbaik Harus Disebar ke Seluruh Sekolah
 
Untuk itu ia mengimbau seluruh guru yang merasa berhak mendapat program ke luar negeri namun belum tercapai untuk tidak berkecil hati. Muhadjir berjanji akan terus mengusahakan pengiriman guru-guru ke luar negeri untuk belajar.
 
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjawab komplain dari banyak guru yang belum mendapat kesempatan itu. "Karena jumlahnya baru seribu, atau dia mungkin bagus tapi ada yang lain lebih memenuhi kriteria," terang Muhadjir.
 
Baca:  Dunia Kekurangan 69 Juta Guru
 
Dia juga menepis anggapan yang mengatakan bahwa peserta program itu adalah orang yang itu-itu saja. Muhadjir menyebut hal itu tidak benar, karena pemilihan guru berdasarkan asesmen.
 
 "Itu persepsi orang saja. Ada rekam jejak guru. Asal punya prestasi baik dan sudah teruji dedikasinya (bisa ikut)," ungkap Muhadjir. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Supriano menyebut, program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. "Kalau SDM bagus, maka pendidikanya baik," kata Supriano.
 
Dia mengatakan, program ini merupakan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam proses pembelajaran. Harapannya bisa mengubah proses pembelajaran di masing-masing sekolah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan