Pimpanan Redaksi Medcom.id, Achmad Firdaus. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Pimpanan Redaksi Medcom.id, Achmad Firdaus. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Fisika Quantum Asing di Telinga Tapi Dekat dalam Keseharian

Ilham Pratama Putra • 19 September 2025 16:25
Jakarta: Fisika merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan prinsip-prinsip dasar yang mengatur perilaku materi dan energi. Bagi sebagian orang, belajar fisika mungkin menjadi momok.
 
Padahal mempelajari fisika bisa jadi sangat menarik. Terlebih, kalau kamu tahu fisika memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, baik langsung maupun tidak langsung. 
 
Salah satu cabang Fisika adalah Fisika Kuantum. Secara singkat, Fisika Kuantum aalah cabang fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atom dan subatom. 

Pada skala ini, perilaku partikel tidak dapat dijelaskan oleh fisika klasik dan prinsip-prinsip kuantum seperti dualitas gelombang-partikel, ketidakpastian Heisenberg, dan superposisi kuantum menjadi relevan. Istilah-istilah ini memang tampak asing.
 
Karena itulah, dunia Fisika Kuantum harus dibumikan. Medcom.id menggelar diskusi Kopisains bertema The Spirit of Quantum yang mengundang narasumber ekspert. 
 
Pimpanan Redaksi Medcom.id, Achmad Firdaus, menjelaskan diskusi yang digelar ini akan memberikan pemahaman kepada publik kalau Fisika Kuantum begitu dekat dalam keseharian manusia.
 
Baca juga: Wow! Arah Tendangan Ronaldo Bisa Diprediksi Lewat Fisika Mesoskopik! Ini Penjelasan Guru Besar IPB 

"Ternyata nilai teknologi kuantum ini sama kehidupan kita di sehari-hari sangat dekat sekali," kata Firdaus dalam acara Kopisains The Spirit of Quantum di Agreya Coffee, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.
 
Ia memberikan contoh misalnya penggunaan AI yang berangkat dari pengembangan teknologi adalah proses Fisika Kuantum. Ia menyebut terdapat pemanfaatan teknologi kuantum dalam bidang keilmuan lainnya.
 
"Teknologi kuantum juga menjadi banyak manfaat jadi berbagai bidang, penemuan di bidang kesehatan, tentang penemuan obat, atau mungkin penemuan teknologi untuk deteksi penyakit, mungkin juga ada dari teknologi keuangan ya," tutur dia. 
 
Firdaus berharap diskusi ini bisa membuka pengetahuan masyarakat kalau keilmuan fisika bukan cuma perkara bagi ilmuan di laboratorium.
 
"Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi, tapi yang paling penting ini bukan cuma urusan para ilmuwan di laboratorium, ini adalah semangat bagi kita semua," ujar dia.
 
Ia juga berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi demi kemajuan teknologi kuantum. Sebab, majunya teknolgi dapat terjadi ketika ada kolaborasi.
 
"Saya percaya masa depan teknologi kuantum akan ditemukan oleh kolaborasi dari para ilmuwan, insinyur, bisnis, bahkan dari semua yang ada di sini. Jadi kesimpulannya, mari kita terus belajar, terus penasaran, dan terus kolaborasi," tutur dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan