Ketua Penyelenggara Kongres Berkebaya Nasional Lana T. Koentjoro. Tangkapan layar.
Ketua Penyelenggara Kongres Berkebaya Nasional Lana T. Koentjoro. Tangkapan layar.

Desember, Kongres Berkebaya Nasional Digelar Virtual

Arga sumantri • 10 November 2020 19:26
Jakarta: Organisasi Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) bakal menggelar Kongres Berkebaya Nasional di Jakarta, pada 21-22 Desember 2020. Kongres bertajuk 'Kebaya Jati Diri Bangsa' ini bakal digelar secara virtual. 
 
"Karena saat ini kita masih pandemi, maka kita menjalankan semuanya secara virtual," kata Ketua Penyelenggara Kongres Berkebaya Nasional, Lana T. Koentjoro dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 10 November 2020.
 
Lana menjelaskan, acara ini bertujuan untuk melestarikan kebaya, yang merupakan warisan budaya leluhur bangsa. Acara ini dimaksudkan pula untuk memperkuat gerakan pelestarian budaya, khususnya busana tradisional Indonesia, melalui pengenalan dan ajakan menggunakan kebaya kepada generasi muda.

Tujuan lainya, yakni untuk mendapatkan pengakuan dunia, dalam hal ini UNESCO, dengan cara mendaftarkan kebaya sebagai warisan tak benda asal Indonesia. Selain itu, mendorong pemerintah untuk menetapkan Hari Berkebaya Nasional, sehingga tahap berikutnya dapat merancang program pemberdayaan masyarakat melalui produksi dan pemasaran kebaya.
 
"Acara juga bakal diisi pemberian penghargaan berkebaya dan diberikan kepada mereka yang berkomitmen selama ini untuk berkebaya," ujarnya.
 
Baca: Inovasi Indonesia Expo 2020 Dorong Hilirisasi Riset
 
Lana menjelaskan, sejumlah perwakilan organisasi, baik politik, sosial, profesi, akademis, atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap kebaya, akan mendiskusikan dan mengambil keputusan tentang pelestarian kebaya sebagai elemen budaya Indonesia. Acara ini didukung oleh Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
 
 

Sementara itu, Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida menyatakan, kegiatan ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satu tugas Kemenko PMK yaitu bagaimana memajukan pelestarian kebudayaan.
 
Strategi kebijakan pembangunan kebudayaan Indonesia adalah untuk meningkatkan jati diri bangsa. Kebaya ini jadi salah satu yang memperteguh jati diri bangsa," kata Nyoman.
 
Kongres Berkebaya Nasional ditargetkan dihadiri 1.000 peserta secara nasional. Selama dua hari, peserta kongres akan membahas tentang kebaya dari masa ke masa, aspek ekonomi kebaya, aspek psikologis kebaya, dan aspek politik kebaya.
 
Sementara pada hari kedua, para pembicara akan membahas bagaimana kebaya diperkenalkan ke dunia. Pembicaraan juga akan membahas penetapan masa depan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
 
Saat ini, kebaya kembali mendapat perhatian masyarakat dan pemerintah seiring tumbuhnya kesadaran mengenai kekayaan budaya Indonesia. Hal ini ditandai dengan kemunculan berbagai komunitas perempuan yang bertujuan mengangkat kembali kebaya sebagai busana tradisional kebanggaan Indonesia, yang dapat digunakan di dalam setiap aktivitas sehari-hari.
 
Kebaya salah satu fesyen yang sangat akrab dengan perempuan Indonesia. Sebagai warisan para leluhur, sejak dulu kebaya dikenakan perempuan di berbagai daerah di Tanah Air.
 
Selain mengandung filosofi mendalam dengan nilai sejarah yang tinggi, kebaya juga menjadi salah satu alat pemersatu bangsa. Hal itu tercermin dari para perempuan yang mengenakan kebaya di berbagai daerah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan