Konklaf dikenal sebagai ritual paling rahasia dalam menentukan seorang pemimpin, melibatkan Kardinal dari seluruh negara yang akan berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan. Ketahui lebih lengkap tentang proses konklaf berikut ini dikutip dari Metro Hari Ini, yuk!
Setelah kematian Paus Fransiskus diumumkan, rangkaian proses dimulai dengan menyegel pintu kediaman Paus di Istana Apostolik dan Casa Santa Marta. Proses ini merupakan bagian dari masa Sede Vacante yang berarti takhta suci dalam keadaan kosong.
Ketika takhta suci kosong, tugas mengesahkan kematian dan administratif sementara dilakukan oleh Camerlengo atau pejabat kamar. Pada saat ini, jabatan itu dipegang oleh Kardinal Kevin Farrel.
Pemakaman Paus dilaksanakan pada hari keempat hingga hari keenam. Berlanjut dengan sembila hari masa berkabung resmi yang disebut dengan Novemdiales. Setelahnya, dilakukan Konklaf, yang berjarak 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus.
Baca juga: 10 Istilah Penting dalam Konklaf Pemilihan Paus yang Mulai Digelar 7 Mei 2025 |
Saat Konklaf, hanya Kardinal yang berusia di bawah 80 yang boleh melakukan pemilihan Paus baru dan saat ini ada 135 Kardinal yang memenuhi syarat. Pemilihan berlangsung di Kapel Sistina, di dalam ruangan berdinding lukisan megah. Ruangan para Kardinal yang berpartisipasi saat proses Konklaf akan dikunci dan diisolasi dari dunia luar untuk menjaga kerahasiaan dan fokus pertimbangan spiritual.
Para Kardinal harus bersumpah menjaga kerahasiaan mutlak proses pemilihan tanpa ada pengaruh eksternal. Apabila Kardinal melanggar sumpah, konsekuensinya adalah hukuman ekskomunikasi otomatis, yaitu dikeluarkan dari komunitas gereja dan dicabut hak-haknya sebagai Kardinal.
Untuk memilih, para Kardinal harus menulis nama calon di kertas bertuliskan “Eligo in Summum Pontificem Meum,” yang berarti “Saya memilih Pemimpin Tertinggiku” dan memasukkan kertasnya ke dalam wadah khusus. Pengawas yang terdiri dari 3 Kardinal akan menghitung dan membacakan hasilnya. Apabila belum ada pemenang dua pertiga suara, surat suara dijahit dan dibakar.
Hasil pemilihan dapat dilihat dari petunjuk asap cerobong Kapel Sistina. Apabila keluar asap hitam berarti belum ada Paus dan asap putih berarti tanda telah terpilih seorang Paus. Saat Paus telah terpilih, lonceng dari balkon Basilika Santo Petrus akan berdentang dan diumumkan kepada seluruh dunia seorang Paus baru. (Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News