Proses pemilihan ini akan diikuti oleh 135 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, yang memiliki hak suara untuk memilih Paus baru. Dalam tradisi yang telah berlangsung berabad-abad, pilihan paus baru akan menentukan arah Gereja Katolik dalam dekade-dekade mendatang.
Kepergian Paus Fransiskus membawa duka mendalam, namun di sisi lain, proses Konklaf harus segera dilaksanakan. Berbagai kandidat sudah muncul sebagai calon kuat pengganti Paus Fransiskus, yang dikenal dengan sebutan "Papabile."
Berikut empat calon kuat yang disebut-sebut akan menggantikan Paus Fransiskus sebagai pemimpin umat Katolik di seluruh dunia.
Calon kuat Paus
1. Luis Antonio Tagle: "Fransiskus dari Asia"
Usia: 68 tahunAsal: Filipina
Luis Antonio Tagle, seorang kardinal asal Filipina, dikenal luas dengan julukan "Fransiskus dari Asia" berkat gaya kepemimpinan dan pandangan progresifnya yang mirip dengan Paus Fransiskus. Tagle dikenal dengan kesederhanaannya, seperti memilih tinggal di seminari tanpa AC dan televisi selama 20 tahun. Bahkan, saat diangkat menjadi uskup, ia menolak mobil dinas dan lebih memilih menggunakan transportasi umum. Jika terpilih, ia akan menjadi Paus Asia pertama dalam sejarah, suatu simbol penting bagi Gereja Katolik di Asia.
Baca juga: Apa Itu Konklaf? Pemilihan Paus Baru dalam Tradisi Kepausan Gereja Katolik |
2. Peter Turkson: Penasihat Paus
Usia: 76 tahunAsal: Ghana
Peter Turkson, kardinal asal Ghana, adalah penasihat kunci Paus Fransiskus dalam isu perubahan iklim dan keadilan sosial. Selain dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak-hak kaum tertindas, Turkson juga merupakan kardinal pertama dalam sejarah Afrika Barat. Pengalaman dan pengaruhnya di tingkat global menjadikannya salah satu calon terkuat yang diperkirakan akan menggantikan Paus Fransiskus.
3. Peter Erdo: Figur Konservatif Gereja
Usia: 72 tahunAsal: Hungaria
Peter Erdo, kardinal asal Hungaria, dikenal sebagai tokoh utama dari kalangan konservatif Gereja Katolik. Sebagai seorang ahli hukum kanon, Erdo dihormati di lingkungan Kuria Roma dan di kalangan gereja Eropa Tengah. Kepakarannya dalam hukum gereja membuatnya menjadi sosok yang sangat dihormati dan dipandang mampu memperkuat struktur gereja dengan pendekatan yang lebih konservatif dan tradisional.
4. Pietro Parolin: Kandidat Moderat dan Diplomatik
Usia: 70 tahunAsal: Italia
Pietro Parolin, yang saat ini menjabat sebagai sekretaris negara Vatikan sejak 2013, dipandang sebagai kandidat moderat yang dapat melanjutkan kebijakan Paus Fransiskus. Parolin memiliki pengalaman luas dalam diplomasi internasional, yang menjadikannya sosok penting dalam hubungan global Vatikan. Sebagai kandidat moderat, Parolin diharapkan dapat menjaga keseimbangan dalam kepemimpinan Gereja Katolik sambil terus memperjuangkan misi inklusif Paus Fransiskus.
Setelah kepergian Paus Fransiskus, Konklaf akan dimulai pada 7 Mei 2025. Proses pemilihan ini akan melibatkan dua kali pemungutan suara setiap harinya hingga seorang kandidat memperoleh dua pertiga suara.
Apabila belum ada keputusan, asap hitam akan keluar dari cerobong Kapel Sistina. Namun, jika seorang Paus baru terpilih, asap putih akan mengepul, menandakan pemilihan berhasil. Paus baru kemudian akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk mengumumkan pemilihannya dengan kata legendaris, "Habemus Papam," yang berarti "Kami memiliki seorang Paus." (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id