Riya dan sum’ah adalah perbuatan ingin diketahui oleh orang lain untuk mendapatkan pujian manusia. Nah, agar lebih paham yuk kita memahami lebih jauh dengan sum'ah:
Dilansir dari laman acehbesar.kemenag.go.id, kitab Min Muqawwimat An-Nafsiah al-Islamiyyah Hizbut Tahrir menjelaskan riya adalah mengharapkan keridaan dan pujian manusia ketika beribadah. Sedangkan, sum’ah perbuatan menonjolkan ibadah agar didengar oleh orang atau menyebutkan amal yang dikerjakan agar orang-orang memujinya.
Perbedaan antara keduanya, yakni riya berkaitan dengan ibadah yang ingin dilihat orang. Sementara itu, sum’ah berkaitan dengan ibadah yang ingin didengarkan orang.
Riya dan sum’ah sangat berbahaya karena mengandung kesyirikan, yang berarti menodai tauhid dan berarti pula tidak ikhlas. Contoh sum'ah, misalnya seseorang yang melakukan suatu amalan di malam hari, lalu di pagi atau siang harinya, dia ceritakan kepada teman-temannya.
Dilansir dari muslim.or.id, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

“Siapa yang memperdengarkan amalanya (kepada orang lain), Allah akan memperdengarkan (bahwa amal tersebut bukan untuk Allah). Dan siapa saja yang ingin mempertontonkan amalnya, maka Allah akan mempertontonkan aibnya (bahwa amalan tersebut bukan untuk Allah). (HR. Bukhari)
Mengutip kitab A’malul Qulub karya Syekh Muhammad Sholeh Al Munajid, bahaya dari riya dan sum’ah, yaitu ibadah tidak diterima, tidak akan masuk surga, tidak mendapat pahala dari ibadah yang dikerjakan, dan menjadi penyebab pelakunya Allah Swt tempatkan di neraka.
Riya dan su'ma masuk dalam syirik kecil. Namun, kedua hal ini dapat menjadi syirik besar dengan tiga hal, yaitu:
- Tidak akan pernah melakukan ibadah, kecuali dengan praktik riya atau sum’ah
- Mayoritas amalannya berjalan di atas riya atau sum’ah
- Keinginandalam amalannya adalah dunia, tidak pernah mengharapkan wajah Allah atau balasan di akhirat.
Kedua, berjuang melawan hawa nafsu. Ketiga, muhasabah atau introspeksi diri dengan selalu menanyakan diri sebelum, ketika, dan setelah beramal.
Ketika seseorang berhasil menghadirkan keikhlasan dalam diri, maka akan diberikan keutamaan dalam beribadah. Yakni diterima amal dan ibadahnya, mendapatkan pahala dari amalan yang dilakukan, mendapatkan ampunan dosa, dihilangnya kegalauan dan gelisah dari hatinya, terhindar dari kesulitan dalam hidupnya.
Baca juga: Pengertian, Bentuk, dan Hikmah Sifat Syajaah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id