Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI dari Kementerian Agama, syajaah adalah kemampuan menundukan jiwa agar tetap teguh, tegar dan tetap maju saat menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan, musuh atau musibah.
Makna lain pada syajaah adalah berani karena benar dan berani membela kebenaran.
Berani dalam konteks syajaah adalah berani untuk tetap teguh di jalan yang benar, serta memiliki komitmen untuk mengutamakan kebenaran dalam bertindak. Bukan bertindak dengan mengutamakan hawa nafsu.
Lawan kata dari syajaah ialah al-jub (pengecut). Sifat pengecut bagi diri seorang muslim sangat tercela dan sangat berbahaya.
Muslim yang takut akan celaan manusia karena membela kebenaran, takut kehilanagan harta dunia; atau takut terhadap risiko perjuangan merupakan ciri muslim yang kalah.
Sebaliknya, Syajaah merupakan upaya seorang muslim dalam mewujudkan kemenangan dalam keimanan. Setiap muslim harus berani bersifat dan melawan arus dalam mempertahankan kebenaran.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Q.S Ali Imran/3: 139, yang berbunyi:

Artinya:
Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.
Baca juga: Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam
Macam-macam bentuk syajaah
Syajaah terbagi dalam dua bentuk, yakni:
a. Syajaah Harbiyyah
Syajaah harbiyah adalah bentuk keberanian tampak secara langsung, hal ini tercermin dari sikap dan perilaku seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh perilaku Syajaah Harbiyyah adalah tidak gentar menghadapi musuh di medan perang.
b. Syajaah Nafsiyah
Syajaah nafsiyah adalah bentuk keberanian yang berasal dari jiwa yang tangguh. salah satu contoh perilaku Syajaah Nafsiyah adalah keberanian menanggung penderitaan saat menegakkan kebenaran.
Hikmah Syajaah
Islam sangat menekankan sifat Syajaah terpatri dalam diri setiap muslim. Hal ini dikarenakan manfaatnya tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan berdampak langsung kepada masyarakat luas, bahkan bagi bangsa dan negara.
Bagi Diri Sendiri
Sifat Syajaah memberikan banyak hikmah bagi pribadi seorang muslim, terutama dalam membentuk sifat-sifat mulia dalam diri.
Muslim yang syajaah akan memiliki sifat percaya diri, cepat, tanggap, perkasa, mudah memaafkan, mampu menahan amarah, mampu menguasai diri dan mencintai saudara muslim lainnya.
Sebaliknya, seorang muslim yang kurang sifat Syajaah dapat memunculkan sifat rendah diri, pesimis, cemas, kecewa dan kecil hati.
Bagi Keluarga
Keluarga yang memiliki sifat Syajaah umumnya akan memiliki kehidupan yang tentram.
Keluarga yang Syajaah akan menyambut, memperjuangkan dan tidak mudah menyerah dalam memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara yang halal.
Meski hal tersebut akan membuat keluarga hidup secara pas-pasan. Namun, muslim yang tangguh akan mengutamakan keberkahan di hadapan Allah SWT.
Bagi bangsa dan negara
Hikmah sifat Syajaah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah terbentuknya karakter masyarakat yang jujur, percaya diri, penuh optimisme.
Jika orang-orang yang duduk dalam pemerintahan dan masyarakat yang dipimpin memiliki sifat Syajaah maka akan terbentuk karakter bangsa yang kuat, kuat dalam menegakkan keadilan.
Secara lebih luas, penerapan sifat syajaah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan memutuskan mata rantai korupsi dan segala bentuk kemungkaran lainnya.
Baca juga: Ciri-ciri Seorang yang Memiliki Sifat Qanaah
Demikian pembahasan mengenai pengertian, macam-macam bentuk serta hikmah sifat Syajaah dalam agama islam. (Catur Ariadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id