"Anak-anak hari ini bosan baca buku apalagi enggak ada gambarnya," kata Fajar dalam acara Rakor Koordinasi Data dan Teknologi di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.
Ia menceritakan kejadian serupa yang dialaminya. Kini, anaknya yang duduk di kelas 6 SD sangat sulit tertarik pada buku.
"Anak saya kelas 6 SD itu kalau beli buku enggak mau beli buku kalau enggak ada gambarnya. Dikasih buku yang tebal-tebal sedikit bosen, menakutkan," sebut dia.
Fajar mengatakan fenomena tersebut adalah tren. Saat ini, anak-anak lebih tertarik dengan buku yang memiliki visual.
"Memang tren anak sekarang adalah membaca buku yang ada visualisasinya. Lebih cepat, lebih simple, lebih cepat mereka tangkap. Lebih rumit, lebih susah mereka menangkap," kata dia.
Menurutnya, hal ini juga menjadi tantangan bagi orang tua dan guru. Orang tua dan guru mesti mensiasati anak agar memiliki ketertarikan terhadap membaca.
"Ini memang satu gejala perubahan perilaku yang berkembang di generasi hari ini yang itu harus disiasati oleh kita," kata Fajar.
Fajar mendorong di sekolah, guru bisa berkreasi melalui konten pembelajaran. Konten terkait litarasi bisa disampaikan agar mampu merangsang minat anak untuk belajar.
"Maka konten-konten pembelajaran yang sifatnya game atau gamifikasi itu memang betul-betul menjadi satu hal yang menarik sekarang," ujar Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News