Isman akan memimpin organisasi ahli jantung se-Asia Pasifik. Staf pengajar dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI itu merupakan dokter konsultan penyakit jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), Jakarta.
“Sebagai Presiden APSC, salah satu misi saya adalah menempatkan Indonesia sebagai Asian Leader bidang Kardiovaskular. Saya ingin semakin banyak kardiolog Indonesia yang tampil dan
berkontribusi aktif di kancah Internasional untuk menunjukkan kapasitas ilmiah dan klinis yang
kita miliki," kata Isman dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 22 April 2025.
Di tengah situasi global yang penuh tantangan, Isman percaya kepemimpinan harus dijalankan dengan sikap expect for the best and prepare for the worst. Kiprahnya Isman dalam organisasi profesi telah berlangsung lama.
Dia aktif sebagai Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) periode 2019-2022, anggota Dewan penasehat PERKI 2022-2025, Governor Indonesia chapter American College Cardiology (ACC) 2022- 2025, dan sebagai Vice President Zona 2 APSC pada periode 2023-2025.
Terpilihnya Isman akan berdampak baik bagi kemajuan ilmu jantung dan pembuluh darah di Indonesia dan semakin mengukuhkan peran aktif dokter-dokter Indonesia di tingkat global.
Asian Pacific Society of Cardiology didirikan pada April 1956. Saat ini, APSC beranggotakan 23
perkumpulan kardiologi dari negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Baca juga: Dekan FK UI Prof. Ari Fahrial Raih Penghargaan dari World Gastroenterology Organization |
Kegiatan organisasi ini meliputi kegiatan ilmiah dan pendidikan, pemberian beasiswa, program kursus teknologi terbaru, pilot exit exam dalam bidang kardiologi, dan simposium bersama serta webinar yang diadakan dengan perkumpulan internasional besar lainnya maupun perkumpulan anggota APSC pada pertemuan tahunan mereka. APSC juga mengelola jurnal ilmiah bereputasi yaitu Journal of Asian Pacific Society of Cardiology (JAPSC).
“Selamat atas capaian yang diraih. Pengakuan internasional ini menjadi bukti staf pengajar FKUI berkompeten dan diakui di kancah global. Semoga amanah ini menjadi langkah strategis untuk Dr. Isman mengembangkan kontribusinya dalam memajukan ilmu kardiologi di kawasan Asia Pasifik,” ujar Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam.
Rektor UI, Heri Hermansyah, menyatakan rasa bangga atas keberhasilan staf pengajar fakultas kedokteran tersebut. Dia menyebut kepercayaan memimpin organisasi profesi yang besar di kawasan Asia Pasifik bukanlah hal mudah.
Dia menyebut ini artinya, secara kompetensi dan rekam jejak, Isman telah teruji dengan baik. Dia berharap Isman bisa menjalankan amanah ini dengan optimal.
“Terpilihnya dr. Isman untuk memimpin para ahli jantung di kawasan Asia Pasifik ini membuktikan bahwa SDM UI betul-betul unggul dan berdampak serta berdaya saing global," ujar Heri.
Heri juga berharap prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi FKUI dan UI, tetapi juga inspirasi bagi sivitas akademika baik staf pengajar maupun mahasiswa UI untuk terus berkarya dan berkontribusi aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, baik di tingkat nasional maupun global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News