Dosen Departemen Bedah dan Radiologi, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Artina Prastiwi, mengungkapkan ada dua jenis operasi pada mata hewan yang paling sering dilakukan yaitu operasi katarak dan operasi prolapsus bulbus oculi. Operasi prolapsus merupakan sebuah operasi yang berfungsi untuk memperbaiki mata hewan yang mengalami prolaps karena terjadinya trauma fisik terhadap hewan tersebut.
Ia menyebutkan penyebab umum dari prolaps optik yang terjadi pada hewan adalah karena kawat berduri atau terlindas mobil dan juga perkelahian. “Pada anjing, kucing dan burung biasanya luka pada mata akibat berkelahi atau tertusuk kena kawat kandang,” kata Artina dalam talkshow interaktif dengan tema “Oftalmologi: Diagnosis dan Terapi” dikutip dari laman ugm.ac.id, Senin, 2 Desember 2024.
Baca juga: Dosen UGM Ungkap Gejala Kekurangan Mineral pada Hewan Ternak Serta Pencegahannya |
Namun, kasus yang paling banyak ditemui, menurut Artina, adalah akibat kecelakaan. Melalui operasi dapat mengembalikan mata hewan yang mengalami prolaps bulbus oculi ke posisi semestinya apabila mata hewan tersebut belum mengalami nekrosis.
“Biasanya kalau sudah tidak tertolong, biasanya datang itu sudah menggelap necrosis warnanya sudah berbeda,” ungkap dia.
Dosen Farmakologi FKH UGM, Ida Fitriana, menjelaskan pemberian obat di bidang oftalmologi untuk hewan lebih mempertimbangkan lokasi target obat melalui metode yang paling efektif. Misalnya, apabila target dari obat tersebut ada di bagian depan mata maka obat bisa diproduksi dalam bentuk tetes atau obat cair.
Selain obat tetes, juga bisa diberikan salep topikal atau atau injeksi. “Yang terpenting adalah target site-nya ini di mana, ini harus memahami tentang pemberian rute pemberian pada mata,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News