“Mineral dibutuhkan oleh ternak meski dalam jumlah kecil, namun sangat penting dalam proses perkembangbiakan ternak,” papar Cuk dalam pengarahan dan pendampingan puluhan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa sumberwungu, Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 8 Oktober 2024.
Cuk mengungkap beberapa gejala pada ternak apabila kekurangan mineral, yakni terjadi gangguan makan pakan pada ternak, seperti lebih sering makan tanah, tembok beton, kayu dan kain serta sampah. Penampakan fisik bulu mulai rontok dan kasar, kurus dan lemah, mengalami keguguran dan kesulitan bereproduksi, hypocalcemia ditandai dengan sapi yang ambruk.
Dia menyebut ternak kambing atau sapi tidak cukup hanya mengandalkan dengan pakan hijauan saja atau konsentrat saja. Namun, kombinasi dari keduanya serta penambahan mineral.
“Diberi hijauan rumput saja maka tambah kurus tapi tidak mati. Tapi diberi konsentrat saja dalam dua bulan kemungkinan mati,” beber dia.
Harga suplemen mineral bagi peternak di pasaran cukup mahal. Ia memberi tips cara membuat suplemen mineral yang bisa ditaruh di kandang ternak.
Mineral blok dengan menggunakan berupa campuran garam seberat 4 kg, semen putih 1 kg dan mineral premix 1 kg. “Campur semua rata, keringkan cetak adonan dan tambahkan air biarkan hingga kering 1-2 hari,” jelas dia.
Selanjutnya, cetakan bisa dituangkan dalam gelas plastik yang nantinya bisa ditaruh di kandang agar dikonsumsi oleh ternak. Mineral blok ini diharapkan membuat efisiensi penggunaan pakan, tingkat konsumsi pakan oleh ternak meningkat 25-30 persen, meningkatkan pertumbuhan ternak, meningkatkan produksi daging dan susu, memperbaiki reproduksi dan meningkatkan imunitas ternak.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Sarmin, mengatakan pengenalan cara pembuatan mineral blok pada kelompok wanita ternak dalam rangka pengembangan sistem peternakan terpadu dan berkelanjutan. “Kita mengajak warga beternak kambing, ikan dan bebek, nantinya limbah kambing untuk biogas, menanam hijauan untuk meningkatkan pakan ternak dan pendapatan,” kata Sarmin.
Sarmin menuturkan ada beberapa jenis kambing yang dikenalkan untuk dikembangbiakkan oleh para anggota kelompok tani, seperti kambing saanen, kambing kacang, kambing etawa, boer dan nubian. Namun, untuk mendukung ketersediaan pakan, peternak juga diajak untuk menanam hijauan, seperti rumput gajah, rumput raja, rumput alam dan rumput benggala.
Sedangkan untuk pembuatan konsentrat dibuat dari bahan dedak, jagung kering, tepung ikan dan ampas tahu. Sementara itu, untuk kandang, tim UGM mengajak warga membuat model kandang panggung agar lebih mudah dibersihkan dan mengumpulkan kotoran untuk diolah menjadi pupuk organik.
“Nantinya kita harapkan dari peternakan kambing ini bisa menghasilkan produk turunan dari ternak kambing seperti dodol susu kambing, pupuk kompos, susu pasteurisasi,” kata Sarmin.
Perwakilan Kamituwo dari pemerintah Desa Sumberwungu, mengapresiasi kegiatan pelatihan pendampingan bagi kelompok wanita tani di desanya. Pelatihan ini lebih jelas dan sangat bermanfaat karena soal beternak hewan.
"Kelompok wanita tani Desa Sumberwungu bisa mendapat ilmu yang baru tentang cara beternak yang baik. Kami dari pemerintah desa berterima kasih pada UGM dan pondok pesantren Ainul Yaqin yang sudah memfasilitasi,” kata dia.
Baca juga: BoXing, Alat Pemisah Sperma Bikinan Mahasiswa UGM untuk Hasilkan Anakan Sapi Perah Sesuai Keinginan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id