BoXing memang masih dalam bentuk prototype atau purwarupa, tetapi sudah bisa digunakan secara fungsional. Inovasi ini diharapkan menjadi terobosan baru yang dapat dikembangkan di industri sapi perah untuk mendapatkan pedet berjenis kelamin betina.
“Proyeksi kebutuhan susu Indonesia ini perlu dibarengi dengan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi inseminasi buatan (IB) dengan menggunakan sperma dari pejantan unggul yang sudah dilakukan pemisahan. Jadi jenis kelamin anakan dapat disesuaikan,” kata Ketua Tim, Diva Aurellia Mahsanabila, dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 3 Oktober 2024.
Ide yang dibawa oleh Tim PKM-KC adalah teknologi pemisahan sperma dengan memanfaatkan sifat dielektris dari sperma. Sperma yang membawa jenis kelamin betina memiliki panjang kepala dan ketebalan membran yang lebih besar dibandingkan dengan sperma yang membawa jenis kelamin jantan.
Hal ini akan berpengaruh terhadap respons yang dihasilkan akibat medan listrik yang diterapkan. Sehingga, dalam medan listrik yang tidak homogen, sperma yang membawa jenis kelamin betina (X) dan sperma yang membawa jenis kelamin jantan (Y) akan menghasilkan respons berupa menjauhi elektroda sperma X dan mendekati elektroda sperma Y.
“Perbedaan respons inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai prinsip utama dalam sexing sperma sapi perah,” ujar Lukas Ivander, salah satu anggota tim.
Lukas menjelaskan dengan prinsip tersebut perakitan BoXing menerapkan metode Dielektroforesis-Mikrofluida yang diintegrasikan sehingga membentuk Lab-on-a-chip (LoC). Tim PKM-KC berharap prototype BoXing ini mampu dikembangkan lebih lanjut guna meningkatkan efisiensi program IB dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang veteriner.
Sehingga dapat membantu pihak-pihak terkait dalam melakukan pemisahan sperma untuk mendapatkan anakan ternak unggul yang diinginkan.
Tim PKM-KC terdiri atas Diva Aurellia Mahsanabila (Kedokteran Hewan 2021), Nuhita Aunilah (Teknik Biomedis 2021), Lukas Ivander Mario Andrean (Kedokteran Hewan 2022), Farhan Rahmat (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol 2023), dan Ahmad Aziz Adyatma Salman (Teknik Mesin 2022) ini didampingi oleh drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D., yang memiliki keahlian di bidang reproduksi ternak.
Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan ReuMate, Alat Deteksi Dini Penyakit Rheumatoid Arthritis |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id