Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. DOK UGM
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. DOK UGM

Serunya Belajar di FKH UGM, Tertarik Jadi Dokter Hewan?

Renatha Swasty • 05 April 2024 20:09
Jakarta: Sobat Medcom yang ingin menjadi dokter hewan, ada 13 kampus di Indonesia yang menawarkan pendidikan kedokteran hewan lho. Antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Hasanudin, dan lainnya.
 
Yuk kita kenalan lebih jauh dengan kedokteran hewan di UGM. Pendidikan kedokteran hewan diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) sejak 20 September 1946 atau 77 tahun lalu.
 
Hingga saat ini, FKH UGM  telah meluluskan 6.215 dokter hewan. Di seluruh Indonesia, total jumlah dokter hewan yang terdata di Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) kurang lebih ada 13.500, artinya hampir separuhnya merupakan lulusan dari FKH UGM.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Teguh Budipitojo, menjelaskan pendidikan sarjana kedokteran hewan bertujuan mendidik calon dokter hewan yang cakap, unggul, dan mempunyai kemampuan excellent veterinarian yang mampu bersaing di tingkat global dan internasional.
 
“Kita selalu berkomitmen menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul dan inovatif, diharapkan bisa menghasilkan lulusan dokter hewan yang unggul, mandiri, bermartabat, dan dijiwai Pancasila serta mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa,” kata Teguh dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 5 April 2024.
 
Selama 77 tahun berdiri, FKH UGM selalu berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi peningkatan kualitas pendidikan kedokteran hewan dan bidang kesehatan hewan secara luas di Indonesia. Bahkan, untuk meningkatkan kualitas akademik bertaraf internasional, program studi S1 Pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan telah mendapat akreditasi internasional ASIIN pada 2019.
 
Selain itu, untuk menunjang kompetensi mahasiswa,  FKH UGM juga memiliki Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi. Rumah sakit selama ini dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk pendidikan jenjang profesi koasistensi reproduksi, dinas, diagnosa laboratorik, interna hewan kecil, bedah radiologi, dan manajemen rumah sakit hewan.
 
FKH UGM juga memiliki fasilitas teaching farm yang berada di Playen, Gunungkidul, kandang umbaran kuda, kandang burung, dan kandang ayam merdeka. “Sedangkan fasilitas untuk belajar di luar kelas, FKH juga membangun gazebo hijauan ternak, coworking space, dan ruang sekretariat UKM Mahasiswa,” papar dia.
 
Adapun peminat pendidikan kedokteran hewan di UGM pada 2023 mencapai 2.890 orang dan kuota yang diterima sebanyak 230. Namun, hanya 216 yang melakukan registrasi ulang.
 
"Artinya rasio peminat dan yang diterima, rata-rata 12,6 orang memperebutkan satu kursi,” tutur Teguh.
 
Dia menuturkan berdasarkan data jumlah mahasiswa S1 yang masuk pada 2023, 19 orang di antaranya berasal dari Malaysia. Masa studi S1 Pendidikan Kedokteran Hewan dapat ditempuh selama 48 bulan dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan diselesaikan selama 18 bulan.

Serunya belajar di FKH

Mahasiswa S1 FKH UGM, Bramasta Cahyo (21), mengaku sejak di bangku SMA sudah ingin kuliah di FKH UGM. Lelaku kelahiran Surakarta ini ingin menjadi dokter hewan lantaran bisa lebih banyak bekerja di lapangan.
 
Bram mengaku tidak begitu menyukai bekerja seperti orang kantoran. Selain itu, ia berkeinginan membuka klinik praktik dokter hewan.
 
“Dalam bayanganku, nanti bisa menjadi dokter hewan klinis dan punya klinik sendiri,” ujar dia.
 
Saat mendaftar tes masuk FKH UGM, Bram membayangkan dirinya lebih banyak menghabiskan waktu kuliah di ruang kelas dan laboratorium. Kenyataannya, berbeda.
 
Suasana kampus yang sejuk dan rindang di sekitar kampus, ditambah fasilitas kandang hewan untuk hewan besar dan hewan kecil seperti reptil dan primata membuat ia betah berlama-lama di kampus.
 
“Suasananya sangat beda seperti yang kubayangkan. Di sini banyak pohon, banyak sapi, kambing, dan hewan piaraan lainnya. Jadi benar-benar mirip seperti pedesaan,” ujar dia.
 
Selain itu, sistem perkuliahan di FKH UGM menggunakan pembelajaran Student Teacher Aesthetic Role-sharing (STAR). FKH UGM memberlakukan strategi pendidikan belajar Problem Based Learning (PBL) yang dikembangkan ke arah STAR atau Student Centered Learning Plus (SCL+).
 
Sistem pembelajaran seperti ini memadukan secara proporsional antara Teacher Centered Learning (TCL) dan Student Centered Learning (SCL). Mahasiswa juga bakal banyak belajar soal nama-nama latin dari anatomi hewan besar maupun hewan kecil.
 
Bram membagikan trik dan cara cepat mengingat nama-nama latin itu. Salah satunya, belajar menjelang dini hari.
 
“Bagiku, belajar tengah malam itu lebih sunyi, jadi enak buat ngerjain tugas dan belajar,” kata dia.
 
Bram juga suka belajar di sela-sela waktu santai atau saat jalan-jalan. Bahkan, saat praktikum, Bram mengusahakan lebih fokus belajar dan menghafal nama latin dari berbagai anatomi hewan.
 
”Jadi jujur, memang saat praktikum sangat membantuku dalam memahami mata kuliah. Kalau aku pribadi, belum praktik agak susah untuk menghafal suatu materi secara long term,” kata dia.
 
Bram mengaku bukan tipikal mahasiswa study-oriented atau hanya memikirkan kuliah dan belajar saja selama di kampus. Di bangku kuliah semester 6 sekarang, Bram aktif di organisasi UKM Veterinary Science Community (VSC).
 
Dia didaulat menjadi ketua di komunitas yang bergerak di bidang riset dan kajian ilmiah itu. “Kebetulan aku punya minat yang cukup tinggi pada dunia riset,” kata dia.
 
Bram juga tengah menjadi mahasiswa kerja part time di Kantor Pusat UGM untuk mengurusi kanal media sosial. Dia aktif membantu membuat materi konten video untuk kanal akun Instagram dan TikTok Universitas.
 
“Aku tertarik mengembangkan minat dan bakatku, sebenarnya aku melihat peluang di dunia medsos. Bisa menambah wawasan dan pengalaman juga,” tutur dia
 
Baca juga: Fakultas Kedokteran Hewan IPB Berubah Jadi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan