"Dari tahun 2025 dari 14 ribu kita harapkan di tahun 2030 naik menjadi 30 ribu," kata Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.
Brian mengatakan upaya peningkatan jumlah mahasiswa PDSS itu dilakukan lewat sejumlah skema. Salah satunya pembukaan program studi (prodi) baru dokter spesialis. Penambahan ini dilakukan di 57 Fakultas Kedokteran.
"Rencananya kita akan menambah 148 prodi dari 57 Fakultas Kedokteran," sebut Brian.
Penambahan prodi Dokter Spesialis ini juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Penambahan prodi ini akan didukung lewat Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSPPU).
"Terima kasih Pak Menkes (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin) sudah dibantu beberapa rumah sakit menjadi mitranya," sebut dia.
Dia menyebut kemitraan dengan Kemenkes untuk memenuhi persyaratan jumlah dosen dan tenaga kesehatan dari RSPPU. Sehingga, kemitraan ini memungkinkan untuk dibukanya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) baru.
Di samping itu, pemerintah bakal membentuk Universitas Kedokteran Sains Teknologi Kesehatan. Universitas medis ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem pendidikan dan tenaga kesehatan nasional.
Pembentukan universitas medis ini juga diarahkan untuk menjawab kebutuhan dokter dan tenaga kesehatan lain yang terus meningkat. Sekaligus mempercepat pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
Brian mengatakan model universitas tersebut mengacu pada praktik di sejumlah negara. Misalnya yang jadi referensi, John Hopkins University.
"Kami sudah lihat beberapa kasus kampus-kampus di luar negeri memang terdapat model seperti itu. Seperti First Moscow State Medical University Kemudian John Hopkins University itu juga kursus medis," kata Brian.
Universitas itu nantinya tidak hanya berfokus pada pendidikan dokter, tetapi juga menaungi berbagai disiplin ilmu kesehatan. Di dalamnya akan terdapat Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi, Farmasi, Ilmu Hayati, Teknologi Kedokteran, hingga Keperawatan.
Sehingga kelengkapan pendidikan bidang kedokteran di universitas tersebut dapat terintegrasi. "Sehingga tidak hanya dokter yang kita siapkan. Tetapi juga seluruh yang related dengan kesehatan dan kedokteran itu bisa diselenggarakan oleh universitas khusus medis ini," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News