Direktur KSKK Madrasah, Kemenag, M. Sidik Sisdiyanto mengatakan, kerja sama ini akan membuka akses siswa madrasah untuk ikut program studi singkat di Tiongkok. Program ini selaras dengan dengan tagline madrasah saat ini yaitu Maju, Bermutu, dan Mendunia.
Menurut Sidik, siswa madrasah merupakan aset penting yang akan merebranding madrasah dengan kualitas sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan karakter berdaya saing tinggi. "Program studi singkat ini diharapkan akan berkesinambungan bahkan diupayakan mampu menarik minat siswa madrasah untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi luar negeri," sebutnya di Jakarta, dikutip dari laman Kemenag, Sabtu, 26 Oktober 2024.
"Selain maju dalam Ilmu pengetahuan, Tiongkok juga maju dalam hal teknologi, sistem informasi. budaya dan peradaban, ini yang nantinya akan dipelajari juga oleh siswa madrasah selama mengikuti studi singkat di China," kata Sidik.
Dari Tiongkok, lanjut Sidik, para siswa dapat belajar tentang praktik kebijakan dalam mengevolusi kurikulum dengan pendekatan holistik, mengintegrasikan mata pelajaran dengan teknologi inovasi untuk seni dan budaya. Ini juga merupakan konsep yang perlu dipelajari oleh madrasah untuk menjadi maju dan bermutu.
"Konsep Pendidikan inilah yang membuat China menjadi negara kuat karena sistem pendidikannya berorientasi kepada kualitas sumber daya manusia," imbuh Sidik.
Peraih Medali KSM dan MYRES
Kasubdit Kesiswaan Solla Taufiq mengutip pepatah Arab “tuntutlah ilmu walau ke negeri China”, yang secara harfiah mengajak siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Solla mengatakan, pihaknya akan memberikan penawaran kepada madrasah dan para peraih medali emas jenjang Madrasah Aliyah pada KSM dan MYRES tingkat nasional 2024 untuk ikut program ini."Terkait pembiayaan studi singkat ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak madrasah dan untuk akomodasi, local travel, dam beberapa program fees lainnya akan dibiayai oleh Pemerintah China sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama antara Direktorat KSKK Madrasah dengan CUCAS," sebut Solla.
Kasubtim Kesiswaan MA/MAK, Mustofa Fahmi selaku PIC program ini menginformasikan bahwa program studi singkat ini akan dilaksanakan pada Desember 2024. Pemilihan waktu ini diharapkan tidak akan mengganggu aktivitas belajar para siswa karena sesuai dengan kalender Pendidikan sudah memasuki masa libur.
"Setelah sosialisasi program ini, kita akan segera melakukan pendataan daftar kandidat peserta, menyiapkan dokumen administrasi dan akan dilaksanakan pre-course pada November 2024. Sosialisasi ini studi singkat ini diikuti 44 Kepala Madrasah Aliyah yang telah ditetapkan menjadi pilot project pelaksanaan studi singkat oleh Direktorat," tutupnya.
Baca juga: Kemenag Rilis Hasil Assesmen Kompetensi Madrasah 2024: Literasi Siswa di 4 Bidang pada Tingkat 'Cakap'
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News